© AirinHwa present
SPEAK NOW 9th
Starring :
Seo Joo Hyun[Girls’ Generation]
Cho Kyuhyun[SuJu] || Choi Siwon[SuJu] || Choi Daewon[OC]
Shim Changmin [TVXQ] ||
.
Chaptered | Romance, Sad, Family | PG-13
A/N: Cerita ini hanyalah sebuah imajinasi saya saja,
tidak lebih dari itu.Cerita dan poster milik saya!
.
.
.
SPEAK NOW
.
.
“Bisakah Aku Hanya Memilihmu Seorang?”
“..ketika kau dihadapi oleh beberapa pilihan yang sulit..”
.
.
“Seohyun, ada satu hal yang ingin aku pinta darimu.”
“Katakanlah“
“Menikahlah denganku” Ucap Kyuhyun yang seketika itu juga membuat gadis itu menoleh kearahnya
“Mwo?!!”
—SpeakNow—
“Menikahlah denganku”
Gadis itu kembali ke kebiasaan lamanya, terdiam dan pikirannya berusaha mencerna apa yang dikatakan lelaki itu. Kedua matanya memandang seolah-olah tidak percaya akan perkataan lelaki yang berada di depannya sekarang. Apa ia tidak salah dengar? Apa ini semua hanyalah mimpi?
“Kau pasti sedang bercanda…” Gumam gadis itu gemetar.
“Tidak aku bersungguh-sungguh Seohyun.”
Kedua mata mereka saling bertemu pandang satu sama lain. Gadis itu sadar, sorot kedua bola mata coklat itu benar-benar membuktikan bahwa lelaki itu sangat serius dengan perkataanya. Lelaki di hadapannya saat ini tidaklah sama seperti Kyuhyun yang sebelumnya dingin dan tak berperasaan. Dia sangatlah berbeda dan mengejutkan.
“Tapi kenapa kau harus menikahiku? Bukankah kau sudah memiliki seorang kekasih?” tanyanya dengan berat hati. Entahlah ia tak ingin ada masalah lain yang muncul karena dirinya. Lelaki itu mengernyitkan dahinya tak mengerti apa yang dimaksud oleh gadis itu.
“Apa maksudmu?”
“Aku melihatnya. Aku melihatmu sedang berpelukan dengan gadis itu.” Lirihnya. Ada apa dengan dirinya? Ia tak mengerti apa yang ia rasakan sekarang. Saat dirinya melihat adegan mesra itu hatinya menjadi sangat sakit dan tak rela jika Kyuhyun dipeluk oleh gadis lain.
“Jadi kau melihatnya, sudah kuduga. Dengar, gadis itu bukan siapa-siapa ku lagi. dia hanyalah masa laluku. Percayalah padaku. “ Jawabnya pasti, ia ingin meluruskan semua kesalahpahaman ini.
Lelaki itu pun bangkit berdiri yang sebelumnya duduk di dekat tempat tidur, kemudian mendekat ke arah Seohyun lalu ia dekap erat tubuh gadis itu. Membuat dirinya membeku seketika. Jantungnya pun berdegub kencang tak karuan. Oh, kenapa ia hanya dapat terdiam seperti ini?
“Akhir-akhir ini entah kenapa aku terus memikirkanmu dan benar-benar membuatku hampir gila. Awalnya aku berusaha mengacuhkanmu, tapi lama-kelamaan itu semakin menyiksaku. Rasanya setiap hari aku ingin selalu bersamamu. Juga saat kebakaran tadi, aku takut kehilangan dirimu. “ Kyuhyun lalu melepas pelukannya kemudian menatap gadis itu lekat-lekat. Kedua tangannya terulur untuk mengelus lembut pipi Seohyun.
“Aku mencintaimu Seo Joo Hyun, maaf karena aku selalu bersikap dingin kepadamu. Karena itu maukah kau menikah denganku”
Seohyun hanya bisa terdiam. Saat ini lelaki di hadapannya sekarang benar-benar melamar dirinya. Perasaannya benar-benar tercampur aduk, antara tak percaya dan bahagia. Jujur, ia juga menyukai Kyuhyun. Tapi ia merasa jika Kyuhyun sama sekali tidak menyukainya. Namun sekarang perasaan itu terbalaskan sudah. Gadis itu menarik nafas pelan dan kembali menatap lelaki pasti.
“Ya, aku mau menikah denganmu Cho Kyuhyun” Ucapnya pasti dan memberikan senyuman senyum terbaiknya.
Kebahagiaan yang tak terkira meliputi lelaki itu, ia tak menyangka Seohyun akan membalas cintanya dan terlebih lagi mau menerima lamarannya. Perlahan lelaki itu mendekatkan wajahnya dan mencium lembut bibir Seohyun. Gadis itu juga menutup matanya dan membalas ciuman itu. Sebuah ciuman lembut yang menjadi awal dari kisah cinta mereka.
—SpeakNow—
“Tuan, aku kembali” Sapa seorang lelaki muda menggunakan setelan jas hitam dengan kacamata berwarna senada sambil memasuki sebuah ruangan kantor. Terlihat seseorang seperti atasannya sedang duduk di kursi kebesarannya sedang sibuk dengan lembaran-lembaran kertas di mejanya.
“Apa kau sudah melakukannya dengan berhati-hati” Ucapnya tanpa melihat sedikitpun ke arah suruhannya itu.
Lelaki itupun mengangguk ”Ya, aku sudah melakukannya seperti perintah tuan. Hanya saja seperti yang telah diduga sebelumnya, ternyata Kyuhyunlah yang menyelamatkan gadis itu.”
Ia kemudian menghentikan kegiatannya dan menatap ke arah lelaki itu serta tersenyum sinis. “Baiklah, seperti yang telah ku perkirakan sebelumnya. Kerja yang-“
“Tok…tok..tok”
Tiba-tiba suara ketukan pintu yang menggangu di tengah tengah percakapan mereka. Terlihat raut kepanikan di wajah lelaki tersebut. Ia takut jika ada seseorang yang mendengar perkataannya tadi. Hal itu tentu saja akan terjadi masalah besar jika ada yang mengetahuinya.
“Masuk”
Ucap lelaki itu mempersilahkan yang mengetuk pintu tadi memasuki ruangannya. Sementara itu ia memberikan kode agar suruhannya itu keluar dari ruangannya. Ia pun langsung mengerti dan pamit undur diri. Tampak ia dan seseorang mengetuk pintu tadi tampak saling berpapasan.
“Oh, Siwon ada apa kau kemari?” Tanya lelaki itu yang tak lain adalah Choi Daewon kakak laki laki Choi Siwon.
“Ah, Hyung, ini ada beberapa berkas yang belum diperiksa tadi. Aku lupa menaruhnya di meja.” Ucapnya sembari meletakan beberapa berkas yang ia pegang ke atas meja kakak lelaki satu satunya itu.
“Oh, gomawo.”
“Oh, ya lelaki berbaju hitam tadi siapa?” Tanya Siwon.
Lelaki itu pun langsung terdiam, sangatlah tidak mungkin ia mengatakan hal yang sesungguhnya meskipun itu adiknya sendiri. Ia juga bingung harus menjawab apa kepada adiknya itu.
Tapi tiba-tiba handphone lelaki itupun berbunyi. Ia pun akhirnya bisa bernafas lega karena bisa menghindar dari pertanyaan itu.
Hanya saja ada satu hal yang masih tetap mengganjal di pikiran Siwon. Benar, lelaki itu mencium keadaan yang tidak biasa. Sepertinya kakaknya itu menyembunyikan sesuatu darinya.
Entahlah saat ini masih belum bisa menyimpulkan hal seperti itu karena ia masih belum menemukan bukti apapun. Saat ini ia hanya bisa menyelidikinya sendiri dan menunggu sampai semuanya terungkap.
—SpeakNow—
Esoknya matahari bersinar cerah dan langit tampak sangat mendukung hari ini. Sebuah hari yang baik untuk mengawali kegiatan apapun. Begitu juga dengan Seohyun, gadis itu sebenarnya tidak diizinkan Kyuhyun ataupun eonninya. Mereka khawatir kondisi gadis itu masih belum sepenuhnya pulih.
Tapi gadis itu bersikeras mengatakan bahwa ia sudah baik baik saja sekarang, dan akhirnya mereka menyerah melawan keras kepala gadis itu. Hanya saja sebagai gantinya Kyuhyun yang akan mengantarnya. Akhirnya gadis itu pun menerimanya setengah hati. Dan satu lagi, tentang Kyuhyun melamarnya ia masih belum menceritakannya pada kedua orang tua serta kakak perempuannya. Changmin pun sepertinya tidak tahu akan hal itu. Seohyun lebih memilih lelaki itu sendiri yang akan mengatakannya, dan lelaki itu pun juga menyetujuinya.
Mobil Kyuhyun pun akhirnya datang, dan gadis itu segera berjalan menuju pintu depan. “Eomma appa aku berangkat ke kantor.” Ucapnya penuh semangat dan segera memakai high heels coklat miliknya serta kembali membetulkan tatanan rambutnya. Sementara itu kedua orang tuanya menatap heran ke arah Seohyun, tak biasanya ia ceria ini. Apa telah terjadi sesuatu dengannya?
Di luar mereka melihat Seohyun sedang melambaikan tangannya dan tersenyum ke arah Kyuhyun. Ini benar-benar aneh, padahal dulu ia saja paling tidak ingin dijemput atau bahkan menatap lelaki itu.
“Pasti ada sesuatu yang terjadi di antara keduanya. “ Ujar sang ibu yang hanya dijawab oleh suaminya dengan anggukan.
Sementara itu selama perjalanan, Seohyunlah yang paling banyak bicara. Kyuhyun juga menjadi sedikit terkejut karena tidak menyangka Seohyun jadi cerewet seperti ini. Tetapi lelaki itu masih tetap sama seperti dulu pendiam dan tidak terlalu banyak bicara. Ia hanya berbicara jika Seohyun yang terlebih dahulu memulainya.
“Kau tahu saat aku berada dalam mobilmu dan berada di sebelahmu seperti ini, hatiku selalu saja tidak bisa tenang. Kau benar-benar dingin dan menakutkan.”
Sementara Kyuhyun hanya menanggapi perkataan Seohyun dengan senyuman. Tentu saja hal itu membuat gadis itu kesal.
“Lihatlah sampai sekarang kau tetaplah dingin dan tak banyak bicara” Ucapnya sebal.
Lelaki itupun kembali tersenyum dan mengacak pelan rambut gadis itu dengan tangan kanannya. “Iya, aku tahu. Mau bagaimana lagi aku memang selalu seperti ini.”
Pipi gadis itu langsung memerah. Baru kali ini Kyuhyun memperlakukan dirinya selembut ini. Benar-benar membuatnya semakin bahagia berada di sisinya. Tak percaya dengan akan semuanya ini. Atasannya yang sangat ditakuti dan selalu ia hindari akhirnya menjadi kekasihnya, bahkan sebentar lagi ia akan menikah dengannya.
Kedatangan keduanya benar-benar menjadi pusat perhatian. Bukan hanya Seohyun yang tiba tiba keluar dari mobil Kyuhyun, kini lelaki itu malah menggenggam tangan Seohyun. Gadis itu tentu merasa risih karena diperhatikan oleh setiap pegawai. Ia pun sudah berusaha melepaskan genggamannya tetapi sangat sulit karena lelaki itu malah lebih mengeratkan genggamannya.
Seperti biasa laki laki itu selalu saja memaksa dirinya untuk menuruti kehendaknya. Bisa ditebak sesudah kejadian hari ini, gosip tentang dirinya akan menyebar dengan cepat ke seluruh perusahaan.
Changmin pun sepertinya begitu. Ia sendiri juga terkejut jika Kyuhyun seperti itu. bukankah hubungan mereka sangatlah buruk? Tak perlu waktu lama ia pun akhirnya masuk ke ruangan sahabatnya itu dan siap untuk mengintrogasikan lelaki itu.
“Ya Cho Kyuhyun, apakah benar tadi pagi kau masuk kantor ini sambil menggandeng tangan Seohyun?” Tanya lelaki itu sambil mendudukkan dirinya di sofa merah yang memang tersedia di ruangan itu.
“Seperti yang kau katakan sendiri.” Jawab Kyuhyun tanpa memalingkan matanya dari dokumen-dokumen yang ada di hadapannya.
“Apakah kau menyukai Seohyun?”
Pertanyaan Changmin tersebut menghentikan segala aktivitas Kyuhyun. Lalu lelaki itu pun bangkit berdiri dan melangkah kakinya untuk duduk di sofa merah tersebut.
“Ya, aku memang menyukainya dan sebentar lagi kami akan menikah.” Ucap Kyuhyun dengan santainya.
Lelaki itu membulatkan matanya tak percaya dengan perkataan sahabatnya itu. “Menikah? Sejak kapan kau melamarnya?”
“Saat kau sedang mengantarkan kekasihmu dan orang tuanya pulang dari rumah sakit.”
Sebuah ingatan menyapa lelaki itu dan ia baru ingat ia memang meninggalkan Kyuhyun berdua dengan Seohyun. Tak disangka Kyuhyun menggunakan kessempatan itu untuk melamar gadis itu.
“Baiklah selamat untuk kalian. Hanya saja, bagaimana dengan Yeon Ji? Apa dia sudah mengetahui kau akan segera menikah?”
“Dia masih belum mengetahuinya tetapi cepat atau lambat dia pasti akan mengetahuinya. Sudahlah aku sudah tidak ada hubungannya lagi dengan gadis itu. “ Ujar lelaki itu kemudian ia pun berdiri dan berjalan menuju ke luar ruangannya.
“Ya, Kyuhyun kau mau ke mana?”
“Aku ingin jalan-jalan sebentar.” Ucapnya dengan santai dan meninggalkan sahabatnya itu sendiri di ruangannya. Pikirannya saat ini sedang tidak bisa diajak bekerja sama. Ia juga bingung kenapa akhir akhir ini ia tidak bisa lagi fokus dalam pekerjaannya.
Pikirannya hanya dipenuhi oleh Seohyun. Apalagi baru-baru ini ia mendapat kabar jika sekretaris Changmin sebelumnya, Lee Soo Jung akan kembali bekerja. Entah kenapa ia jadi merasa tak tega dengan Seohyun. Ia adalah gadis yang selalu bersemangat dan sepertinya sangat menyukai pekerjaannya.
Sangatlah tidak mungkin jika ia akan terus mempertahankannya bekerja di perusahaannya, terlebih lagi sebentar mereka berdua akan menikah. Ia hanya tak ingin karena pekerjaan itu akan semakin memberatkan hidup Seohyun.
Tak sadar langkah kakinya pun mengarahkannya ke arah taman belakang perusahaan, terlebih lagi di sana tampak Seohyun sedang duduk di sebuah bangku taman sambil memperhatikan bunga-bunga yang tampak bermekaran.
Segera saja Kyuhyun menghampiri gadis itu. “Sedang apa?”
Gadis itu mendongak dan tersenyum, “Aku hanya ingin beristirahat sambil melihat bunga-bunga yang indah ini.” Ucapnya dengan menujuk sekumpulan bunga-bunga yang ia maksud.
Lelaki itu hanya mengganguk dan ikut duduk di samping Seohyun. Keheningan kembali tercipta di antara keduanya. Seperti biasa Kyuhyun memang agak sulit untuk diajak berbicara.
“Ada apa? Sepertinya ada sesuatu yang mengganjal di pikiranmu.”
Kyuhyun tetap diam, gadis itu hanya menghela nafas berat.
“Aku sudah mengetahuinya.” Ujar gadis itu yang sontak saja membuat lelaki itu menatap dirinya.
“Apa maksudmu?” Tanya Kyuhyun yang tak mengerti apa yang dibicarakan Seohyun tadi.
“Aku tahu sebentar lagi sekretaris sebelumnya Lee Soo Jung akan kembali bekerja di perusahaan ini. Otomatis aku juga harus berhenti bekerja, dan ku tebak kau pasti sedang memikirkan bagaimana perasaan ku saat tahu tentang hal ini.” Ucapnya sambil tersenyum senang ke arah Kyuhyun.
“Kenapa kau sangat percaya diri sekali kalau aku memikirkanmu?” Kilah lelaki itu kemudian membuang pandang, bukan karena marah, melainkan malu.
“Ayolah, ekspresi wajahmu dari tadi sudah menujukkan jika kau sedang mencemaskanku. Aku tidak apa-apa, sungguh. Posisiku ini juga hanya sebagai sekretaris pengganti. Jadi aku hanya bekerja sampai sekretaris yang sebenarnya kembali. Karena ia sudah kembali maka tugasku pun berakhir. “
“Apa benar kau tidak mempermasalahkannya?” Tanya lelaki itu sekali lagi, ia terlihat masih tidak terlalu yakin dengan penjelasan panjang lebar yang dituturkan oleh gadis itu tadi.
“Iya, aku tidak mempermasalahkannya.”
Kyuhyun tersenyum senang kemudian merengkuh pelan tubuh gadisnya itu, Seohyun pun juga membalasnya. Beban pikiran yang sedari tadi memenuhi pikirannya, kini sirna sudah setelah ia sendiri mendengar jawaban dari Seohyun. Walau ia sendiri agak sedikit menyesal karena tidak bisa langsung mengatakannya. Tapi sudahlah, yang penting semua sudah terselesaikan dengan baik.
—SpeakNow—
Seohyun kembali menyesap kopi hitam miliknya dengan pandangan yang masih setia memandang ke arah luar kafe. Ya, gadis itu saat ini sedang berada di sebuah kafe yang letaknya tak jauh dari HyunDae Group Corporation, perusahaan tempatnya bekerja. Bahkan gedung perusahaan itu nampak dengan jelas dari kaca jendela cafe tersebut.
Gadis itu datang ke kafe tersebut bukan karena tanpa alasan, melainkan ia akan bertemu dengan seseorang. Akhirnya setelah sepuluh menit menunggu, seseorang yang ia tunggu akhirnya datang juga.
Seorang lelaki tampan dengan setelan jas yang masih setia melekat di tubuhnya. Tak mau membuat lelaki itu kebingungan mencari dirinya, akhirnya ia mengangkat tangannya dan melambai ke arahnya.
“Siwon-ah!” Sahutnya dan membuat lelaki itupun tersadar dengan panggilan itu dan akhirnya menemukan tempat duduk gadis itu. Raut wajah kebingungan langsung saja menghiasi wajahnya yang begitu kokoh. Benarkah ia barusan memanggil namaku? Bagaimana mungkin?
Lelaki itu meraih kursi yang berada di depan gadis itu, dan masih memasang wajah tak percaya. Sementara gadis itu hanya melemparkan senyuman terbaiknya.
“Apa kau tadi memanggilku?” Tanyanya masih tidak percaya.
“Tentu saja” Jawabnya sambil tersenyum senang dengan lelaki yang berada di depannya sekarang.
Siwon memandang gadis itu dengan perasaan takjub, ia tak menyangka Seohyun yang ia temui sebelumnya bisu kini sudah bisa berbicara. Benar-benar suatu perubahan drastis.
“Aku masih tidak percaya kau sudah berbicara sekarang, apa semua ini karena peristiwa kebakaran waktu itu?”
“Ya, aku juga sama sekali tidak menyangka, suaraku yang sudah belasan tahun hilang kini sudah kembali. Mungkin aku harus berterimakasih karena telah terjebak dalam gudang tersebut, walaupun sebenarnya jika terlambat sedikit saja aku pasti sudah tak bernyawa.” Terangnya dan kembali menyesap kopi miliknya yang sudah tidak panas.
Wajah lelaki itu pun berubah murung ”Maaf, aku tidak bisa menjengukmu saat itu, aku benar-benar sibuk dan baru hari ini jadwalku agak sedikit melonggar. “
“Aniyo, aku baik baik saja seperti sekarang ini. Jadi kumohon jangan merasa bersalah seperti itu.”
“Tapi tetap saja-“
“Aku tidak apa- apa sekarang.” Putus Seohyun, tak ingin lelaki itu semakin dilingkupi oleh perasaan bersalahnya.
Keheningan pun akhirnya tercipta setelah perdebatan kecil tadi, keduanya pun lebih memilih membungkam mulut mereka masing-masing. Terdiam dengan pemikiran mereka sendiri. Tak mau menunggu lebih lama lagi akhirnya lelaki itupun angkat bicara.
“Baiklah, aku minta maaf karena sudah membuatmu marah. Tapi aku hanya sangat menghawatirkanmu. Aku takut terjadi apa-apa yang menimpamu. Karena aku menyukaimu Seohyun.” Ucap lelaki itu tulus sembari menatap kedua bola mata bulat Seohyun.
Gadis itu tentu saja terkejut, bibirnya terasa kelu, apa pendengarannya saat ini sedang bermasalah? Atau ini hanyalah halusinasinya saja?
“Apa maksudmu?” Tegasnya sekali lagi.
“Seperti yang telah ku katakan tadi, aku menyukaimu Seohyun. Sejak pertama kali kita bertemu. Saat aku menyelamatkanmu waktu itu.”
Gadis itu hanya dapat tertunduk. Bingung bagaimana harus menyingkapinya. Tapi ia tidak ingin terjadi kesalahpahaman, ia memang harus mengatakannya. Gadis itu kemudian berdiri dan menunduk di hadapan Siwon
“Tapi ini semua terlalu tiba-tiba.” Kilahnya.
“Aku tahu, tapi aku tidak bisa menahannya lagi. Aku ingin sekali mengatakannya. Tidak masalah jika kau tidak bisa memberitahukannya sekarang. Aku akan menunggunya.”
“Tidak. Kau tidak perlu menunggu hal itu. Maaf tapi aku tidak bisa. Maaf karena aku tidak bisa membalas perasaanmu dan membuatmu kecewa. Aku ingin kembali ke kantor, masih banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan.” Ucap gadis itu kemudian bergegas pergi dari sana. Ia sudah tidak tahu harus menjawab apa, yang hanya bisa ia lkukan sekarang adalah menghindar. Terkesan seperti orang yang penakut, tapi hanya itulah yang ia bisa saat ini.
Tapi Seohyun kalah cepat, tangan kokoh lelaki itu berhasil menahan lengan gadis itu dan membuat gerakannya terhenti.
“Apa kau menyukai lelaki itu? Cho Kyuhyun, lelaki yang tak punya perasaan itu? Tanyanya kembali. Hatinya terasa sakit ketika ia mengucapkan kata-kata itu.
“Mianhae, Siwon-ah” jawabnya kemudian melepas paksa genggaman tangan itu lalu berlari meninggalkan kafe itu. Hatinya risau tak menentu. Seseorang yang sudah ia anggap sebagai sahabat baiknya ternyata menyukainya. Ah semua ini tampak begitu sulit baginya.
.
.
.
[TBC]
Koment juseyo *BuingBuing* :D
