© AirinHwa present
SPEAK NOW 8th
Starring :
Seo Joo Hyun[Girls’ Generation]
Cho Kyuhyun[SuJu] || Choi Siwon[SuJu] || Choi Daewon[OC]
Lee Yeon Ji [OC]
Shim Changmin [TVXQ] ||
.
Chaptered | Romance, Sad, Family | PG-13
A/N: Cerita ini hanyalah sebuah imajinasi saya saja,
tidak lebih dari itu.Cerita dan poster milik saya!
.
.
SPEAK NOW
Part 7 ||
.
.
“Miracle”
“Hingga akhirnya keajaiban itupun terjadi”
.
.
.
.
Beberapa saat sebelumnya…
Seohyun berjalan mengikuti wanita itu dari belakang menuju ke sebuah gudang penyimpanan yang letaknya luumayan jauh dari arah gedung utama perusahaan itu. Tempatnya memang cukup luas dan terdapat beberapa orang yang terlihat sedang mengangkut barang.
“Baiklah sekarang tolong kau siapkan beberapa contoh produk baru kita. Lalu bawa ke meja saya.” Perintah wanita berambut blonde itu. Sementara Seohyun hanya menggangukkan kepala kemudian ia berjalan memasuki gudang tersebut.
Gadis itu pun memulai pencariannya, tapi karena terlalu banyak tumpukan kardus kardus yang tinggi. Sangat sulit untuk memeriksa semua kardus-kardus yang ada di dalam gudang itu. Ia pun keluar dari gedung itu dan mencari orang orang yang berada di luar.
Namun nihil, orang orang yang semula berada di sana kini sudah hilang entah kemana. Gadis itu hanya dapat menghela nafas berat, berusaha mencari barang itu semampu mungkin.
Tak berapa lama ponselnya berbunyi tanda ada sebuah pesan yang masuk. Gadis itu segera membuka dan membaca isi dari pesan itu. Changmin yang ternyata mengirim pesan itu menanyakan dimana keadaan dirinya. Betul juga, ia kan bisa meminta tolong kepada Changmin. Oh kenapa tidak terpikir sejak tadi?
Seohyun pun segera memberitahukan keberadaan dirinya dan meminta tolong kepada oppanya itu. Beberapa menit menunggu, akhirnya Changmin membalas dan bersedia membantunya. Gadis itu senang bukan kepalang. Kemudian ia kembali mencari produk itu sembari menunggu Changmin.
Akan tetapi pintu utama yang semula terbuka lebar tiba-tiba tertutup. Seohyun pun menoleh dan segera berlari menuju ke arah pintu itu. Namun apa daya, pintu itu ternyata telah terkunci rapat. Gadis itu panik bukan main. ia masih berusaha menggedor-gedor pintu itu. Namun sayang usahanya sia-sia.
Kondisinya yang tidak bisa bicara benar-benar menyulitkannya. Entah darimana munculnya, tiba-tiba asap mulai memenuhi tempat itu disertai dengan kobaran api yang perlahan lahan mulai membesar dan membakar semua yang ada. Seohyun menjadi sangat takut lalu Ia pun kemudian meraih handphonenya dan menelpon Changmin. Sayang nomor itu tidak dapat dihubungi. Ia semakin putus asa dan berusaha mencari jalan keluar.
—SpeakNow—
Changmin masih berkutat dengan sejumlah dokumen yang baru saja ada di atas mejanya dan harus ia tangani sesegera mungkin. Ia menjadi tak enak hati karena janjinya kepada Seohyun untuk membantunya.
Mungkin saat ini gadis itu sedang cemberut karena ia tak kunjung datang. Lelaki itu pun tertawa kecil saat membayangkannya.
“Changmin-ssi, ada berita gawat!” Panggil seorang wanita berambut blonde yang sebelumnya bersama dengan Seohyun.
“Berita gawat apa?” Tanya Changmin.
“Gudang penyimpanan tiba-tiba terbakar, dan ada satu orang yang masih terjebak di dalam sana.” Ucapnya dan seketika itu juga mata lelaki itu membulat sempurna.
“Apa? Berarti Seohyun masih terjebak di sana!”
Ucapnya kemudian berlari meninggalkan wanita itu menuju ke tempat dimana Seohyun berada. Pikirannya menjadi kacau, kemudian ia lalu meraih handphonenya dan memanggil sahabatnya Kyuhyun.
Entahlah dirinya juga tidak mengerti kenapa ia harus memanggilnya. Mungkin sahabatnya itulah satu satunya harapan yang hanya bisa membantu Seohyun.
—SpeakNow—
“Aku benar-benar minta maaf, “
“Apa itu masih berguna sekarang? Bukankah waktu itu kau lebih memilihnya daripadaku yang tulus mencintaimu?”
Yeon Ji hanya terdiam, ia seperti sudah kehabisan kata-kata. Ia hanya dapat menundukkan kepalanya dan menatap lantai. Entah kenapa, ia merasa takut untuk mendengar apa yang akan dikatakan Kyuhyun selanjutnya.
Sementara lelaki itu menatapnya dengan tatapan yang begitu menakutkan, seperti tatapan membunuh. Ia berani bersumpah belum pernah melihat tatapan menakutkan Kyuhyun yang seperti itu.
Lelaki itu perlahan-lahan semakin mendekat kepadanya, yang otomatis membuat gadis itu mundur seketika hingga badannya membentur tembok. Oh tidak, ia terjebak!
“Apa kau takut? Wajahmu begitu pucat.”
Gadis itu menelan ludahnya dengan susah payah, apa yang harus dilakukannya sekarang? Tenggorokannya terasa tercekat dan menggigiti bibir gelisah.
“Tapi aku masih mencintaimu Kyuhyun. Aku hanya ingin kita seperti dulu dan memulai lagi dari awal”
Kyuhyun nampak tertawa sinis dan kembali menatap kedua mata gadis itu. “Apa kau pikir itu semua mudah sama seperti kau mengucapkannya sekarang?”
“Aa.. aku..”
“Sudah kuduga. Aku sibuk. Lebih baik kau keluar dari ruanganku karena banyak pekerjaan yang menanti.”
Potong lelaki itu dan kembali duduk di kursinya kembali fokus ke lembaran-lembaran kertas yang ada di hadapannya sekarang. Tinggallah Yeon Ji yang berdiri mematung di sana. Sesaat mereka terdiam dalam keheningan, tetapi dengan gerakan cepat gadis itu menarik kerah baju Kyuhyun dan menciumnya sepihak. Kyuhyun terkejut karena Yeon Ji menciumnya tanpa aba-aba, tapi ia sama sekali tak menepisnya.
Bisa dirasakan air mata gadis itu yang mengalir begitu saja di pipinya. Kyuhyun sama sekali tidak membalasnya, memang diam-diam ia merindukannya akan tetapi rasa sakit yang diterimanya terlalu besar dari kerinduannya.
Kyuhyun memundurkan kepalanya dan otomatis membuat ciumannya terhenti. Ia memalingkan wajahnya dan tak ingin kembali melihat wajah yeoja itu.
“Maaf, tapi aku memang tidak bisa”
Lirihnya dan tepat di saat itu juga handphonenya berbunyi. Segera Kyuhyun menjawab panggilan tersebut.
“Halo Kyuhyun, Gudang penyimpanan terbakar dan Seohyun terjebak di dalam! Aku sedang menuju ke sana.Sekarang juga cepat kau susul dia ke sana”
Raut wajahnya terlihat berubah panik kemudian berlari begitu saja keluar dari ruangannya tanpa memperdulikan Yeon Ji yang kebingungan.
“Kyuhyun!! Kyuhyun kau mau kemana?”
Panggilnya, namun sayang Kyuhyun sama sekali tidak mendengarnya dan terus saja berlari entah kemana.
Pikirannya kalut, hatinya tidak bisa tenang. Yang ada di pikirannya sekarang hanyalah apa yang disampaikan dari telepon tadi. Kembali ia mempercepat laju larinya dan segera menuju ke arah lokasi yang telah diberitahukan tadi.
“Aku harap kau tidak apa-apa, Seohyun!”
Sementara itu Seohyun yang masih terjebak di dalam gudang tidak bisa berbuat apa-apa. Kobaran api mulai menghanguskan benda-benda yang ada. Sehingga banyak benda-benda yang berjatuhan dan hampir saya menimpa tubuh gadis itu.
Asapnya juga semakin tebal dan mulai menggangu saluran pernafasannya. Apalagi ruangan itu sama sekali tidak mempunyai lubang ventilasi yang cukup banyak.
Tetapi Seohyun tidak patah semangat ia masih tidak berhenti mencari jalan keluar dari gedung ini. hingga akhirnya ia menemukan sebuah kaca jendela yang tertutupi oleh kardus kardus. Ia lalu menyingkirkan semua kardus kardus itu dan melihat keluar apakah ada orang-orang yang menyelamatkannya.
Terlihat beberapa mobil pemadam kebakaran dan beberapa relawan yang berusaha memadamkan api. Tampak Changmin dan Kyuhyun yang ikut membantu. Mereka semua berusaha membuka pintu depan, tetapi entah kenapa pintu itu tidak bisa dibuka. Apalagi pintu itu terbuat dari besi yang akan sangat sulit untuk didobrak.
Seohyun semakin terdesak, perlahan kesadarannya semakin menghilang. Apalagi ketakutan masa lalunya kembali merasukinya. Satu-satunya cara untuk keluar adalah melalui jendela ini, tapi entah kenapa mereka semua hanya terfokus pada pintu utama saja. Harus ada cara untuk memberitahukannya.
Ia tahu ini sangat sulit tapi ia harus melakukannya. Perlahan ia mencoba mengumpulkan sisa tenaga untuk mengeluarkan suaranya.
“Kh..kh..”
Tetapi tidak bisa, ia terus mencoba dan mencoba hingga..
“KYUHYUN!!!” Teriaknya, dirinya akhirnya bisa mengeluarkan suaranya setelah beberapa tahun tak dapat ia keluarkan.
Segera ia mencari sebuah benda keras kemudian ia lemparkan ke arah kaca itu agar ia bisa berteriak dan memberitahukannya kepada mereka. Dan benar saja, perhatian mereka semua teralihkan dengan suara pecahan kaca tersebut.
“Sebelah sini, tolong selamatkan aku!”
Kyuhyun beserta yang lainnya segera menuju ke sumber suara tersebut dan benar saja, di sana terdapat sebuah jendela yang bisa menjadi jalan masuk ke dalam gudang tersebut.
Dengan berani Kyuhyun pun langsung masuk ke dalam lewat jendela tersebut dan menemukan Seohyun yang terduduk lemas di samping tumpukan kardus yang kapan saja bisa menimpanya.
“Seohyun!! Seohyun sadarlah!! Seohyun bukalah matamu!”
Panggilnya sembari menepuk pelan pipi gadis itu berharap bisa membangunkannya.
Gadis itu membuka matanya dengan lemah dan menatap Kyuhyun yang berada di depannya.
“Kau sudah datang.”
Ucapnya pelan kemudian jatuh pingsan di pelukan Kyuhyun. Lelaki itu tambah panik lalu menggendong keluar gadis itu dari kobaran api.
Seohyun pun lalu segera dibawa ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan mobil ambulance yang telah dipersiapkan sebelumnya. Changmin dan Kyuhyun ikut mendampingi Seohyun ke rumah sakit.
“Aku tak percaya ini, akhirnya Seohyun bisa berbicara. Pasti Hye Mi dan keluarga akan sangat senang mendengar hal ini.” Ucap Changmin sembari menggenggam tangan kanan gadis itu.
Sementara Kyuhyun hanya dapat menggangukkan kepalanya saja. Ia juga masih tak percaya jika Seohyun akhirnya dapat mengeluarkan suaranya. Apalagi sebelumnya samar-samar ia mendengar ada seseorang yang memanggil namanya dari dalam gudang itu. apakah itu Seohyun yang memanggilnya?
Sesampainya di rumah sakit, Seohyun segera diperiksa juga keluarga Hye Mi juga sudah dihubungi dan saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju ke sini. Sedangkan kedua laki-laki itu sekarang masih mengurus administrasi.
“Oppa, Changmin Oppa!”
Panggil seorang gadis cantik yang baru saja tiba dengan kedua orang tuanya yang tak lain adalah Seo Hye Mi, kakak Seohyun. Tentu saja kedua pria itu langsung berbalik mendengar panggilan itu.
“Hye Mi, Kalian sudah datang!”
Sambut Changmin dan langsung menghampiri kekasihnya itu.
“Oppa, benarkah Seohyun akhirnya dapat berbicara lagi?”
Changmin hanya mengganguk senang.
“Benarkah? Syukurlah akhirnya ia bisa berbicara lagi” Ucap sang ibu lega sambil menatap suaminya.
“Tapi, Seohyun benar-benar tidak mendapatkan luka serius kan oppa, dia baik-baik saja kan?” Tanya gadis itu kembali memastikan perkataan Changmin sebelumnya.
“Benar, sekarang ia sedang menjalani pemeriksaan dulu. “ Ucapnya kemudian menuntun Hye Mi dan keluarganya ke depan ruanggan Seohyun.
Mereka semua harap-harap cemas dengan keadaan gadis itu. Tak terkecuali juga Kyuhyun. Walaupun sedari tadi ia tak banyak bicara, namun dari raut wajahnya nampak rasa cemas yang jelas-jelas terpancar.
Hanya saja masih ada satu hal yang mengganjal di pikirannya. Sepertinya kecelakaan ini sangatlah tak wajar, dan mungkin ada seseorang yang sengaja berbuat hal ini untuk mencelakai Seohyun. Tapi mungkin hal ini harus dia simpan terlebih dahulu karena keadaan Seohyun yang lebih utama.
Beberapa menit kemudian dokter yang menangani Seohyun pun keluar dari ruangan dan lasung saja Changmin menyerang dokter tersebut dengan berbagai pertanyaan.
“Dia baik-baik saja, hanya ada beberapa luka gores dan itupun tidaklah terlalu parah. Juga selamat karena dia sudah dapat berbicara lagi. Hal itu memang benar-benar mengejutkan. Tapi untuk sekarang ia jangan terlalu banyak diajak berbicara karena ia masih perlu beristirahat.” Terang sang dokter tersebut lalu ia pamit undur diri dan mempersilahkan mereka semua untuk melihat keadaan gadis itu.
Di dalam, tampak Seohyun yang tengah menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang rumah sakit sambil menatap pemandangan luar melalui jendela yang tepat berada di sampingnya. Suara deritan pintu pun langsung menyadarkannya dan terkejut melihat kakak serta orang tuanya datang mengunjunginya.
Rasa haru pun melingkupi semuanya, begitu juga Seohyun. Bulir bulir airmatanya pun menetes begitu saja tanpa ada niat untuk menghapusnya.
“E…eomma.., A..appa, E…eonni!” Panggilnya.
Sang ibu yang begitu terharu melihat anaknya bisa berbicara lagi langsung memeluk gadis itu erat. Bagaimanapun juga ia masih tidak percaya dengan indra pendengarannya saat ia sendiri mendengar gadis itu memanggil dirinya.
Ayah serta kakak perempuannya juga ikut mendekat dan memeluk Seohyun. Sementara diam-diam Kyuhyun tersenyum lega melihat kebahagiaan keluarga Seohyun dan ikut bahagia sama seperti mereka.
—SpeakNow—
Semburat warna kemerah-merahan mulai menghiasi langit pertanda hari sudah mulai menjelang malam dan sang surya perlahan-lahan akan kembali ke peraduannya. Seohyun masih tetap dirawat di rumah sakit, sementara kedua orang tua Seohyun sudah terlebih dahulu pulang yang diantar oleh Changmin. Hingga yang sekarang tersisa hanyalah tinggal Seohyun dan Kyuhyun.
Kesunyian melanda keduanya. Mereka berdua lebih memilih membungkam mulut mereka masing-masing. Sementara Seohyun sendiri merasa cukup tersiksa dengan keadaan hening seperti ini. meskipun ia sudah dapat berbicara tapi ia bingung harus memulai darimana. Apalagi kejadian di kantor tadi saat gadis itu memeluknya secara sepihak masih tetap membayanginya.
“Bagaimana keadaanmu?” Kyuhyun akhirnya membuka suara.
“Baik” Sahut Seohyun singkat.
“Syukurlah kau tidak apa-apa”
“Maaf, kalau aku merepotkanmu dan mengganggu acaramu”
“Apa maksudmu?”
“Ah tidak lupakan saja.” Ujar gadis itu cepat lalu membuang pandangannya ke arah jendela. Sepertinya dia sudah terlalu kelepasan bicara.
“Seohyun, ada suatu hal yang ingin aku pinta darimu.”
“Katakanlah“
“Menikahlah denganku” Ucap Kyuhyun yang seketika itu juga membuat gadis itu menoleh kearahnya
“Mwo?!!”
.
.
.
[TBC]
Hellow, aku kembali lagi maaf aku hiatus terlalu lama. karena urusan sekolah yang benar-benar membuatku sibuk dan berefek pada hilangnya ide yang sudah kususun sejak lama. mungkin ada juga diantara kalian yang sudah lupa akan cerita ini. aku minta maaf dan berusaha untuk tidak terlalu lama ngepostnya lagi yah
Komentarnya jangan lupa yah
