Quantcast
Channel: star museum~ SMfamily
Viewing all articles
Browse latest Browse all 144

Super Junior KRY : Between Love and Friends (part 3)

$
0
0

between laf new (2)

Super Junior KRY : Between Love and Friend -part3

Author : Han Ra Mi

Main Cast : Super Junior KRY member (Cho Kyuhyun , Kim joongwon aka Yesung, Kim ryeowook)

Other Cast : Seohyun, Sooyoung, Yuri and other Super Generation (super junior and girls generation ( snsd ) )member

Genre : Romance

Rating : PG

Length : Molla… mianhae.

Disclaimer : saya hanya punya storyline

Mianhae belum bisa ngasih endingnya… Mianhae lama baru post… *bow

Ryeowook pov

Aku tiba di dorm hampir jam dua dinihari dari mengisi scedule pribadiku. Sebenarnya bisa saja aku pulang dari satu setengah jam yang lalu. Hanya saja pikiranku masih sedikit kacau saat ini, aku butuh sedikit penyegaran untuk merasa lebih baik. Tak lama aku turun dari mobil. Suara deru mobil mendekat kearah tempat parkirku. Ternyata itu mobil yesung hyung. Tumben sekali yesung hyung menyetir di malam hari sambil mematikan lampu di dalam mobilnya. Biasanya dia akan membuat lampu itu tetap menyala.

“Ah… Oppa. Annyeong.” Aku sangat terkejut saat melihat sosok yuri lah yang turun dari kursi pengemudi mobil itu. Yuri juga tampak cukup terkejut melihatku, namun dia langsung menunduk dan memberi salam padaku.

“Bagaimana bisa k-kau?… dimana yesung hyung?.”

“Di dalam mobil sedang tertidur, oppa.”

“Ne?.” Yang benar saja. Bagaimana bisa seorang Kim Jongwoon membiarkan yeoja menyetir sementara dia enak- enakan tidur. Dengan segera aku membuka pintu penumpang yang berada di samping kursi pengemudi. Namun sosok yesung hyung tak kutemukan disana.

Saat arah pandangku bergeser sedikit ke belakang, yang pertama terlihat olehku justru sosok kekasihku, ralat mantan kekasihku -Choi Sooyoung. Sooyoung tertidur di kursi belakang dengan posisi memeluk yesung hyung, dan begitu pula sebaliknya. Dan tampaknya mereka tak mengenakan apapun, kecuali jas dan jaket. Yesung hyung hanya mengenakan jas yang justru digunakan untuk menutupi tubuhnya dari pinggang hingga pahanya. Dan sooyoung mengenakan jaket pemberianku untuk menutupi tubuh bagian atasnya hingga ke bawah pinggang.

Ubun- ubunku serasa sudah hampir meledak sekarang. Emosiku benar- benar meluap saat ini, mataku memanas, namun sekuat tenaga kutahan agar airmata itu tak sampai jatuh. Karena aku juga sadar, aku bukan siapa- siapa lagi untuk seorang choi sooyoung. Hingga aku tak lagi punya hak untuk menghakimi mereka saat ini.

Aku merasakan seseorang menyentuh bahuku pelan. Yuri menggenggam bahuku dan mencoba tersenyum untuk menenangkanku.

“Kita tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, oppa. Jadi kita tak boleh berburuk sangka dulu. Kita tanyakan semuanya saat nanti mereka sudah bangun.”

“Apa mereka sedang mabuk?.” tanyaku lemas pada yuri.

“Kenapa suaramu begitu mengenaskan, oppa.” Yuri sedikit terkekeh.

“Ne, mereka tampaknya mabuk. Bukankah oppa juga mencium bau soju yang begitu menyengat ini?” Aku menangguk perlahan, mengiyakan pertanyaan yuri.

“Bisakah oppa membantu membopong yesung oppa? Aku tak kuat jika harus membopong tubuhnya yang sekarang mulai kekar. Aku punya apartemen pribadi di dalam. Kita bawa saja mereka ke apartemenku. Jangan membawa yesung oppa ke dorm kalian dalam keadaan seperti ini.”

“Baiklah. Tapi, kurasa kita harus memasangkan pakaian mereka dulu, yuri-ah.” Saranku pada yuri.

“Ne. Oppa benar.”

Sooyoung pov

Sudah tiga minggu berlalu sejak hari mengenaskan itu. Hari dimana aku melihat kyuhyun oppa berciuman dengan victoria oennie. Dan hari dimana aku bersetubuh dengan yesung oppa. Entahlah apa yang sebenarnya terjadi.

Yang kutahu, hari itu aku tak sengaja menabrak yesung oppa saat berlari menjauhi ruang musik dimana kyuhyun oppa dan victoria oennie berada. Saat itu aku menangis tak karuan. Yesung oppa mencoba menenangkanku. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk pergi menenangkan diri, karena ternyata suasana hati yesung oppa juga sedang tidak baik, dia baru saja putus dari seohyun.

Kami memutuskan untuk pergi ke taman kota seoul. Dan sebelum kesana yesung oppa terlebih dahulu berhenti di kedai yang menjual soju. Aku meminta pada yesung oppa untuk tak usah turun dan biar aku saja yang membeli minuman keras itu. Sesampainya di taman kami berpindah tempat duduk ke kursi belakang. Kami mulai bercerita, melepaskan penat kami sambil menenggak beberapa botol soju.

Hari mulai beranjak semakin malam dan entah pada botol yang keberapa aku merasa kesadaranku mulai berkurang. Namun aku sama sekali tak punya niatan berhenti minum malam itu. Hingga aku merasa seseorang memelukku dan mengelus punggungku untuk menenangkan tangisku, mungkin itu yesung oppa pikirku tadinya. Namun saat aku mendongakkan kepalaku, bayangan kyuhyun oppa lah yang tertangkap di indera penglihatanku.

Aku menatap lama dan sendu wajah kyuhyun oppa. Sedikit tak masuk akal memang jika orang yang berada di sampingku tiba- tiba berubah dari yesung oppa menjadi kyuhyun oppa. Namun saat itu pastilah aku sedang mabuk berat, hingga tak mampu berpikir dengan baik dan banyak berhalusinasi. Aku mendekatkan wajahku pada kyuhyun oppa -dalam bayanganku itu. Aku mencium bibirnya, sama sekali tak kulakukan dengan lembut. Aku justru memaksa dan kasar, karena yang teringat olehku adalah saat kyuhyun oppa berciuman dengan victoria oennie. Maka aku bermaksud menghapus semuanya, tak ingin ada sedikit pun yang tersisa dari victoria oennie.

Dan aku sangat marah saat namja itu mencoba menghentikan kegiatanku. Aku tak mau kyuhyun oppa menolakku. Rasa amarah dan ambisiku untuk memiliki kyuhyun oppa dan menjadi miliknya menguasai seluruh diriku saat itu. Dan yang terakhir kuingat, aku membuka jaket pemberian ryeowook oppa lalu membuka kaosku. Hingga pada akhirnya aku membuat kyuhyun oppa menyentuhku, memaksanya memilikiku.

Pada kenyataannya itu bukanlah kyuhyun oppa, melainkan yesung oppa. Hanya halusinasi yang tercipta akibat kesadaranku yang hilang karena minuman keras. Tak hanya kesadaran indera penglihatanku yang hilang, tapi juga pikiran warasku. Aku menjadi gila, tak lagi bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Aku tak lagi memiliki akal dan logika untuk berpikir akibat dari perbuatanku. Aku benar- benar menyesal.

Aku telah menceritakan semuanya pada yuri oennie dan ryeowook oppa. Dan semua ceritaku dibenarkan oleh yesung oppa. Dia menambahkan pada saat itu dia pun memiliki bayangan yang sama, orang itu adalah seohyun bukan aku.

Yesung pov

Sekarang aku dan seluruh member super generation tengah duduk di dalam salah satu ruang rapat SMent. Dan aku sudah tahu apa yang akan dibahas saat ini, yaitu kabar kehamilan sooyoung yang menyebar. Ya, sooyoung tengah hamil dan sudah pasti itu anakku. Beberapa hari yang lalu sooyoung tak enak badan dan mual- mual hingga pada akhirnya yuri dan taeyeon membawanya ke rumah sakit. Menurut dokter kehamilan sooyoung telah berjalan lebih dari dua minggu.

Hal yang tak disangka adalah seseorang yang mengaku salah satu pihak laboratorium mengunggah hasil pemeriksaan sooyoung ke dunia maya. Sudah pasti ini menjadi pemberitaan besar. Sejak beberapa hari yang lalu kami masih bisa menutupinya dari siapapun termasuk manajer dan perusahaan. Bahkan member super junior dan snsd yang tahu hanyalah kami berdua, yuri, ryeowook, dan taeyeon.

“Sajangnim, kenapa pemberitaan seperti ini harus di bahas. Sudah pasti ini hanya rumor tak jelas. Dan kenapa suju oppa harus dikaitkan dengan pemberitaan ini.” Hyoyeon berkata dengan lugas. Benar, jika tak tahu kejadiannya, pasti tak akan ada yang percaya jika aku dan sooyoung sampai melakukan hal selaknat itu. Tapi semua sudah terjadi dan ini memang kesalahan kami, seharusnya kami bisa mengendalikan diri untuk tak sampai mabuk berat seperti itu. Cepat atau lambat semua akan terbongkar, dan sekarang aku memang harus bertanggung jawab atas kesalahanku sendiri.

Kyuhyun pov

“Sajangnim, kenapa pemberitaan seperti ini harus di bahas. Sudah pasti ini hanya rumor tak jelas. Dan kenapa suju oppa harus dikaitkan dengan pemberitaan ini.” ucap hyoyeon sebelum rapat untuk membahas tentang rumor sooyoung hamil sempat dimulai.

“Ne sajangnim. Bertahun- tahun kami bersama. Tak mungkin sooyoung oennie melakukan hal seperti itu.” Sekarang yoona yang bicara.

“Oennie, kenapa kau hanya menunduk? kau harus tegaskan bahwa rumor ini tak benar. Tae oennie, kau harusnya bicara dan membela sooyoung oennie. Kenapa kalian berdua hanya diam?.” Seohyun tampak sangat tegang dengan sikap diam taeyeon dan sooyoung. Aku memperhatikann kedua yeoja itu. Tampaknya memang benar, rumor itu bukan sekedar hoax. Lalu siapa yang menghamili sooyoung?.

Setahuku, sooyoung dan wookie hyung telah putus. Tepat dihari dimana aku menolak victoria noona sebelum dia menyatakan cintanya secara resmi (?) padaku. Setelah dari ruang musik, aku memutuskan kembali ke dorm. Hari itu semua member membawa kendaraan sendiri. Dan aku bertemu ryeowook hyung di basement -karena kebetulan kami parkir berdekatan. Ryeowook hyung bercerita kisah cintanya dan sooyoung telah berakhir. Walau sebelumnya, di hari yang sama aku sempat meminta sooyoung melupakan perasaannya padaku dan tak memutuskan hubungannya dengan wookie hyung. Dan hyung justru memintaku mencoba untuk belajar mencintai yeoja itu. Dan sekarang, tiba- tiba tersiar rumor kehamilan sooyoung? -yang tampaknya benar.

Yesung pov

“jika itu memang benar, kau tak bisa terus menutupinya, sooyoung-ssi.” Tegas soo man seonsaengnim. Ingin sekali aku membuka bibir yang masih kubungkam. Aku menatap sooyoung. Meminta persetujuannya sebelum pengakuan itu kuucapkan. Tapis ooyoung tetep diam. Sooyoung hanya menatap sedih padaku. Kuanggukkan kepalaku, meyakinkannya bahwa yang terbaik saat ini adalah kejujuran dari kami berdua.

“Benar, sooyoung hamil. Dan itu adalah anakku.” Singkat. Sangat singkat. Ternyata pengakuan itu cukup dengan dua deret kalimat seperti itu. Tapi kenapa sejak tadi kalimat itu sulit sekali mengalun keluar dari bibirku?. Kenapa aku lamban sekali untuk bisa mengucap kalimat itu. Terlalu lamban hingga seseorang mendahuluiku.

Ryeowook, aku tak tahu apa yang ada dibenaknya. Aku tak tahu mengapa dia yang mengaku menghamili sooyoung. Ah, tidak. Aku tahu alasannya, setidaknya satu dari beberapa hal yang ada dibenakku pastilah yang menjadi alasan kuatnya. Tapi yang dikandung sooyoung adalah anakku. Yang benar saja, jika ryeowook yang justru mengaku sebagai appanya.

“Wookie-ya…” panggilku agar aku dapat meluruskan apa yang ryeowook katakan.

“Semua pasti sangat terkejut. Aku sendiripun juga sangat terkejut. Kami melakukannya sekali dan itupun dibawah pengaruh alkohol. Namun dampaknya begitu besar. Aku benar- benar menyesalinya namun inilah adanya. Aku minta maaf.” Ryeowook berdiri lalu membungkuk pada Soo Man seonsaengnim juga pada seluruh member.

Plakk. Sebuah majalah mendarat dikepala ryeowook. Majalah itu dilempar tepat sasaran oleh soo man seonsaengnim.

“Apa yang kau pikir telah kau lakukan Kim Ryeowook? Kau tahu betapa rumitnya keadaan saat ini karena kesalahan yang menurutmu tak sengaja kau lakukan karena alkohol? Kau tahu berapa banyak kerugian yang harus SM tanggung karena pembatalan kontrak SNSD? Apa kau artis amatir, hah?”

Tergambar jelas, emosi itu tampak jelas di wajah Soo Man seonsaengnim yang sangat memerah. Namun ryeowook tampak begitu tenang. Seolah semua ini sudah diperhitungkannya sejak kesalahan itu terjadi.

“jeosanghaeyo (maafkan saya) , ilbureogeureongeon anieyo (saya tidak bermaksud begitu. Ini semua benar- benar tak bermaksud kami lakukan. Sooyoung-ssi tak kuasa apapun dengan kejadian ini. Saya seorang namja dan dia tak mampu melawan saya. Ini semua murni kesalahan saya. Jeongmal mianhae (saya sungguh minta maaf).”

“Kenapa kau begitu bodoh, hah? Kemana otakmu Kim Ryeowook?”

Tanganku mengepal erat. Aku benar- benar geram. Aku harus meluruskannya. Aku tahu ryeowook menyayangiku sebagai hyunngnya dan dia sangat baik. Tapi dia tak perlu sebaik ini untuk menutupi kesalahanku. Aku sedikit mendorong mundur kursiku. Nmaun kurasakan seseorang mencengkram lenganku. Yuri yang duduk tepat disampingku menggenggam erat tanganku. Menahanku untuk melakukan tindakan apapun itu.

“Aku akan mengadakan konfrensi pers untuk mengklarifikasi berita ini. Aku akan siap menanggung semua akibatnya.” Ucap ryeowook tegas.

Seohyun pov

Tak seberapa lama, dari senandung gerimis yang samar. Tiba- tiba awan hitam datang semakin banyak dari kejauhan. Angin bertiup lebih kencang dari sepuluh detik yang lalu. Daun pinus berkesiur, helaian hijau kekuningan itu menyentuh dan bersemayam dibumi yang basah. Tepat saat ini, ryeowook oppa duduk dengan tenang dihadapan puluhan wartawan.

Ini keputusannya. Keputusan untuk menanggung sesuatu yang bukan kesalahannya. Keputusan untuk melindungi orang- orang yang dikasihi dan mengasihinya. Ya, aku sudah tahu kebenarannya. Sooyoung oennie sudah menceritakan semuanya kepada seluruh member di dorm. Sangat mengejutkan karena orang yang sebenarnya adalah yesung oppa. Tak hanya mengejutkan. Tapi sedikit mengecewakan untukkku. Karena hari itu adalah tepat hari berakhirnya hubungan kami.

“mianhae…” Aku menolehkan kepalaku. Menatap dengan senyum seseorang yang berdiri tertunduk disisi kiriku.

“kau pasti sangat marah dan kecewa.” tambahnya.

“Tidak, sama sekali tidak.” jawabku.

“Tak mungkin.”

“Benar juga. Mungkin, bisa saja aku tak marah. Tapi memang aku sedikit merasa kecewa. Terhadap diriku sendiri lebih tepatnya.”

“Sungguh sa-”

“Hanya karena hari itu hubungan kami baru saja kuakhiri. Hanya itu yang membuatku sedikit kecewa. Tak lebih. Lagi pula kalian melakukannya tanpa sadar.”

Aku memutar sembilan puluh derajat tubuhku. Menatap yeoja bernama choi sooyoung ini dengan senyuman tulus.

“Sudah terjadi. Tak perlu lagi merasa bersalah. Oennie tak boleh memikirkan terlalu banyak hal seperti ini. Oennie harus menjaga kandungan oennie dengan baik.”

“Boleh aku bertanya sesuatu?” aku mengangguk mantap mengiyakan pertanyaannya.

“Kau masih mencintai yesung oppa?”

“Kami sudah berkahir.”

“Hari kau mengakhirinya. Apa kau mengakhirinya masih dengan perasaan cinta?”

flashback

“Ini keputusan yang aku ambil sendiri tanpa campur tangan orang lain, termasuk oppa. Ini pilihanku untuk masalah ini. Oppa tak perlu merasa bersalah untuk keputusan yang telah kuambil ini. Oppa telah melakukan hal yang tepat dan aku sangat berterimakasih untuk itu. Jika bukan karena oppa, mungkin aku justru akan menyesal di kehidupan kemudian karena telah menyakiti hati namja seperti kyuhyun oppa. Bermesraan di depannya yang mencintaiku, bahkan aku melakukannya dengan hyungnya sendiri. Bukankah itu akan sangat menyakitkan untuknya?.”

“Kau tak ingin sampai menyakiti kyuhyun, karena itu memutukan yesung hyung seohyun-ah?” Tanyanya dengan ekspresi terkejut padaku.

“hmm. ne.” Jawabku mantap karena memang begitulah adanya.

“Waeyo?.”

“ne?.”

“kenapa kau tak mau sampai menyakiti hati kyuhyun?.” Deg. Aku tak tahu apa alasannya. Yang jelas, pertanyaan itu seolah menghentikan detak jantungku.

Molla.” Jawabku jujur, karena aku memang tak tahu pasti alasannya.

Kau mencintainya.” Entah itu sebuah pertanyaan atau pernyataan darinya. Yang jelas kalimat itu terasa mempercepat desiran darah ditengah terhentinya detak jantungku.

Satu jam yang lalu aku masih kekasih kim joongwon, sungmin oppa.”

Kekasihnya bukan berarti yang kau cintai dirinya. Bahkan jika kau mencintainya, bukan berati hanya dia satu- satunya yang kau cintai. Bisa saja kau mencintai keduanya.”

Lalu jika aku merasa mencintai keduanya?”

Kau hanya punya satu hati. Membaginya menjadi dua, justru kau sendiri yang paling tersakiti.”

Aku dan sungmin oppa terdiam. Aku tak tahu harus memberi tanggapan apa karena aku sendiri tak memahami diriku saat ini.

Siapa yang paling kau cintai?” Sungmin oppa memutuskan rantai keheningan kami.

Aku tak memahami diriku sendiri saat ini, oppa.”

Kau yakin?”

Sudah kukatakan, aku tak memahami diriku.”

Bukan itu maksudku. Kau yakin tak memahami dirimu sendiri? Tak memahami? Atau takut mengakui?”

Aku kembali terdiam. Tak bisa menjawab pertanyaan sungmin oppa. Bukan karena aku tak tahu jawabannya. Tapi benar yang dikatakan sungmin oppa, aku takut.

Semakin hari akan terasa semakin berat jika kau terus menyimpan perasaan yang seharusnya kau berikan pada orang lain, seohyun-ah.”

flashback end

“Seohyun-ah, hari itu, kau melepas yesung oppa dengan perasaan seperti apa?” Karena aku tak kunjung menjawab. Sooyoung oennie kembali mengulang pertanyaannya.

“Perasaan bersalah.” Jawabku mantap. “Bersalah karena kau telah membohonginya dan diriku sendiri.” lanjutku.

“maksudmu, seobaby?”

“bukan yesung oppa yang kucintai.”

“MWO?” Sooyoung oennie tampak sangat terkejut dengan pernyataanku.

“Ne, kurasa namja yang kucintai bukanlah seorang kim joongwon. Aku memang memiliki perasaan yang mendalam terhadapnya, tapi kupikir itu hanya sebuah rasa sayang dan takut kehilangan akan sosok yang amat memperhatikanku. Mianhae”

“Apa yang kau bicarakan Hyunnie?”

“Mianhae, aku mencintai namja yang oennie cintai. Aku mencintai Kyuhyun oppa. ”

“Benarkah apa yang kau bicarakan, seohyun-ah?”

“O-op-oppa…”

TBC…



Viewing all articles
Browse latest Browse all 144

Trending Articles