Super Junior KRY : Beetwen Love and Friends (Coagulation story) – part 1
Author : Han Ra Mi / @wirautamiH
Main Cast : Super Junior KRY member (Cho Kyuhyun , Kim joongwon aka Yesung, Kim ryeowook)
Other Cast : Seo Joo Hyun (Seohyun snsd), Choi sooyoung (Sooyoung snsd), Song Qian (Victoria F(X)), Kwon Yuri (Yuri SNSD) , Super Junior & SNSD member
Genre : Romance, friendship
Rating : PG- 13
Length : Twoshoot
Disclaimer : saya hanya punya storyline
mian for typo, happy reading^^
previous story : Coagulation
Seohyun pov
Aku duduk di bangku taman belakang SM building. Hanya sekedar ingin menenangkan diri. Aku duduk dibangku dibawah pohon. Aku tak mengerti kenapa sekarang aku memilih tempat ini untuk menenangkan diri. Mungkin karena kenangan yang terjadi disini. Tempat ini adalah tempat aku menjawab permintaan yesung oppa untuk menjadi kekasihnya. Tempat ini juga menjadi tempat aku pertama kalinya berkenalan secara pribadi dengan kyuhyun oppa, saat itu aku dan yesung oppa belum menjadi sepasang kekasih. Yesung oppa mengenalkannya padaku saat sebelum debut kyuhyun oppa di super junior juga sebelum debutku di SNSD. Yesung oppa mengenalkan kyuhyun oppa sebagai keluarga barunya di Super Junior. Dia tampak sangat menyayangi kyuhyun oppa saat itu, begitupun dengan kyuhyun oppa. Di tempat ini juga kyuhyun oppa meminta maaf padaku karena telah membuatku menangis dengan mengatakan bahwa aku tampak seksi.
“Gwenchanayo?” Tanya seseorang sambil memegang pundakku. Aku menolehkan kepalaku menatapnya.
“Ne.” Jawabku singkat sambil mencoba tersenyum.
“Apa menurutmu aku melakukan hal yang benar? Apa keputusanku ini tepat? Tidakkah aku melukai namja yang kucintai?” tanyaku bertubi- tubi pada namja disampingku ini.
“Molla. Aku sendiri juga tak tahu apa yang kulakukan ini benar atau tidak, Memberikan agenda hariannya padamu dan memintamu membaca semua isinya. Beberapa kali ini membuatku berpikir bahwa aku perusak hubungan orang.” Aku hanya tersenyum tipis menanggapinya.
“Mianhae…” Ucap namja ini padaku. Aku menatapnya dengan pandangan bertanya. Bertanya kenapa dia meminta maaf padaku. Namja ini menolehkan kepalanya sebentar padaku sambil tersenyum kemudian menatap kearah langit.
“Jika aku tak memintamu membaca agendanya mungkin hal seperti ini tak akan terjadi. Mungkin hubunganmu dan yesung hyung akan tetap baik- baik saja. Tak akan berakhir begitu saja seperti ini.”
“Apa kau sedang berusaha membuatku menyesal?” tanyaku sambil mempouts bibirku. Dia terkekeh melihat ekspresiku, aku pun ikut tertawa bersamanya. Bagaimanapun ini adalah keputusanku. Aku yang memutuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan yesung oppa. Aku yang tak ingin merusak chemistry keluarga Super Junior itu. Dan saat ini aku tak ingin siapapun merasa bersalah atas keputusanku ini.
“Justru seharusnya aku berterimakasih.” ucapku tulus.
“berterimakasih karena aku telah merusak hubungan kalian?” Aku tertawa, aku tahu pertanyaannya ini sama sekali tak serius. Dia hanya mencoba bercanda agar kami tak begitu canggung karena hal seperti ini.
“Mungkin jika oppa tak memberikan agenda itu padaku, aku tak akan pernah tahu apa yang telah terjadi diantara kalian. Dan jika sampai terjadi sesuatu di super junior karena hal itu, aku pasti akan selalu merasa bersalah.”
“Karena itukah kau memilih untuk mengakhirinya dengan yesung hyung?”
“Kurasa begitu.”
“Sebenarnya aku sangat yakin kami tak akan terpecah karena perasaan pada yeoja yang sama. Aku tahu betul seperti apa sifat masing- masing member. “
“Lalu kenapa oppa memintaku membaca buku harian kyuhyun oppa?”
“Hanya ingin kau mengetahui seperti apa perasaan kyuhyun padamu. Aku sebenarnya sangat terkejut dan juga sedikit tak setuju dengan keputusan yang kau ambil dengan begitu cepat.” Aku tersenyum menatap namja ini.
“Memangnya keputusan seperti apa yang oppa harapkan akan aku ambil?”
“Molla. Aku sebenarnya tak berharap apapun. Kau dengan yesung hyung atau dengan kyuhyun, itu semua adalah hakmu untuk memilih mana namja yang kau cintai. Lagi pula keduanya telah menjadi keluargaku. Yesung hyung adalah hyung yang sangat kusayangi dan kyuhyun juga adalah dongsaeng yang sangat kusayangi. Siapapun diantara keduanya yang bahagia aku akan ikut tertawa. Begitupun jika diantara mereka ada yang terluka, aku pasti akan ikut menangis.”
“Dan sekarang mungkin keduanya sedang menangis karena aku, apa oppa membenciku karena ini?”
“sama sekali tidak. “
“waeyo?”
“Perasaan bukan sesuatu yang bisa kita salahkan pada diri seseorang. Aku memberikan agenda kyuhyun padamu karena aku merasa ini terlalu tak adil untuknya. Kau mengetahui seperti apa perasaan yesung hyung padamu tapi kau sama sekali tak memahami bagaimana tersiksanya kyuhyun dengan hatinya yang mencintaimu. Aku memberikan agenda hariannya sama sekali bukan ingin kau mengakhiri hubunganmu dengan yesung hyung atau memulai menjalin hubungan dengan kyuhyun. Aku hanya ingin kau tahu bahwa kau sedang jadi yeoja beruntung yang dicintai dua sahabatku, bukan hanya salah satu. Kau harus memahami seperti apa besarnya perasaan kedua sahabatku itu padamu. Sama sekali tak meminta kau akan membalas perasaan salah satu dari mereka apalagi keduanya. Dan sama sekali tak marah jika kau tak lagi bersedia menerima perasaan yesung hyung dan tak mampu membalas perasaan kyuhyun. Aku tak punya hak untuk itu.” Dia tersenyum setelah mengungkapkan semua itu, senyum penyesalan menurutku.
“Oppa masih merasa bersalah terhadapku?” Tanyaku sambil menatap padanya yang saat ini hanya tertunduk. Dia menolehkan kepalanya padaku, menatapku sebentar kemudian mengangguk. Aku menjulurkan tanganku kemudian menggenggam tangannya lembut.
“Ini keputusan yang aku ambil sendiri tanpa campur tangan orang lain, termasuk oppa. Ini pilihanku untuk masalah ini. Oppa tak perlu merasa bersalah untuk keputusan yang telah kuambil ini. Oppa telah melakukan hal yang tepat dan aku sangat berterimakasih untuk itu. Jika bukan karena oppa, mungkin aku justru akan menyesal di kehidupan kemudian karena telah menyakiti hati namja seperti kyuhyun oppa. Bermesraan di depannya yang mencintaiku, bahkan aku melakukannya dengan hyungnya sendiri. Bukankah itu akan sangat menyakitkan untuknya?.”
“Kau tak ingin sampai menyakiti kyuhyun, karena itu memutukan yesung hyungg seohyun-ah?” Tanyanya dengan ekspresi terkejut padaku.
“hmm. ne.” Jawabku mantap karena memang begitulah adanya.
“Waeyo?.”
“ne?.”
“kenapa kau tak mau sampai menyakiti hati kyuhyun?.”
******
Sooyoung pov
“kau tak boleh menyerah.” aku mentap bingung pada ryeowook oppa. Aku tak mengerti maksud perkataannya. “bukankah kau sangat mencintai kyuhyun?” Aku mengangguk, aku hanya mencoba jujur pada ryeowook oppa. Walau mungkin menyakitkan untuknya, tapi bagaimana pun kebohongan yang nantinya juga akan terungkap justru akan lebih menyakitkan. Aku tak mau berpura- pura terus menerus dan nantinya semakin melukai kami, jadi kuputuskan untuk jujur sebelum semua semakin terlambat.
“jika kau mencintainya maka kau harus memperjuangkan perasaanmu. Jangan hanya diam dan pasrah dengan pernyataan yang diberikan kyuhyun tadi. Jangan hanya menangis. Kau harus bangkit dan merubah haluan hati kyuhyun menjadi hanya terarah padamu. kau harus melakukannya, yaksok?” Ryeowook oppa mengacungkan kelingkingnya dengan tersenyum.
Kenapa dia berkata seperti itu padaku?. Bukankah seharusnya hal itu juga dilakukan dirinya padaku?. Kenapa justru ryeowook oppa yang menyerah jika dia punya pemikiran seperti itu tentang cinta?. Tapi ryeowook oppa mengucapkannya dengan senyuman bermakna. Dia mencoba menghargai dan menghormati perasaanku. Itulah janjinya sejak awal hubungan kami, dia berjanji untuk selalu menghargai dan menghormati perasaanku sebagai seorang wanita. Maka dari itu dia mencoba ikhlas melepaskan ikatan kami. Dia juga berjanji tak akan menyakitiku.
“oppa… ” lirihku. Bagaimanapun sudah cukup lama kami berhubungan. Dan perasaan bersalah tentu hal yang lumrah dan memang seharusnya aku rasakan saat ini.
“Aku akan melepaskan perasaan ini. Tapi kau harus berjanji akan berusaha untuk mendapatkan hati kyuhyun. arachi?” Aku mengangguk pelan, namun sekarang aku menyadari ada secercah senyum diwajahku.
“yaksok?” kembali oppa mengacungkan jari kelingkingnya.
“ne.” jawabku mantap sambil mengaitkan kelingking kami. Ryeowook oppa memberi tatapan yang begitu lembut padaku. Sebuah tatapan yang membuatku masih dapat merasakan perasaannya.
“mianhae.” ucapku pada akhirnya. Walau mungkin satu kata tadi tak akan cukup membalut lukanya. Tapi setidaknya satu kata yang kuucapkan dengan sangat tulus itulah yang mampu mewakili perasaanku pada ryeowook oppa saat ini, perasaan bersalah. Karena aku tahu dan merasakan cintanya yang sungguh besar padaku. Ryewook oppa tak menjawab, hanya tersenyum dan mengangguk. Walau aku sadar senyumnya itu dipaksakan, tapi aku juga tahu dia mencoba menunjukkan senyumnya dengan tulus. Ryeowook oppa mengusap pelan kepalaku kemudian berdiri dari posisi duduknya tadi. Ryeowook oppa pergi keluar ruang practice room ini.
Aku bangkit dan berjalan mengelilingi SM Building ini. Aku mencari keberadaan kyuhyun oppa. Aku sudah bertekad untuk berusaha menepati janjiku pada ryeowook oppa. Lagi pula, perasaan cintaku pada kyuhyun oppa sangatlah besar dan ryeowook oppa telah mengorbankan hatinya untuk ini, aku tak boleh menyia- nyiakannya.
Langkahku terhenti saat melihat ruang musik yang terbuka. Terlalu lelah mencari kyuhyun oppa sedari tadi. Berisitirahat sebentar disana sambil memainkan tuts piano mungkin membuatku merasa lebih baik. Aku pun memegang knop pintu untuk membukanya. Namun, gerakanku terhenti saat mendengar percakapan dua orang, yang dari suaranya kurasa sangat kukenal. Aku memasang telingaku baik- baik. Mungkin ini salah, tapi aku tetap melakukannya karena suara namja itu hanya kyuhyun oppa yang memilikinya.
“ini bukan salahmu.”
“Ani. Aku telah menyakiti noona. dan aku pantas dihukum karena itu.”
“Sudahlah kyu, aku tak menyalahkanmu. Aku tulus mencintaimu, jeongmal saranghaeyo…”
DEG. Jantung berderap mendengar yeoja itu mengatakan bahwa dia mencintai kyuhyun oppa. AKu memutuskan untuk mengintip kedalam ruangan dari celah daun pintu yang sedikit terbuka tadi. Yeoja itu victoria oennie. Dan hatiku semakin hancur karena saat ini keduanya tengah berciuman. Aku dapat melihatnya dengan jelas. Tangan victoria oennie yang mengalung di leher kyuhyun oppa. Juga tangan kyuhyun oppa yang tampak jelas terus menekan punggung victoria oennie, membuat keduanya semakin merapat. Dengan cepat aku membalikkan tubuhku, tak sanggup melihat pemandangan seperti itu. Namun aku masih dapat mendengar dengan jelas kalimat terakhir yang terlontar dari kyuhyun oppa.
“terimakasih untuk cintamu.” Apakah benar mereka berdua berhubungan?.
Aku berlari cepat meninggalkan tempat itu. Airmata terus mengalir deras dipipiku. Brukkk. Tubuhku terjatuh saat menabrak seseorang. Tangisku pecah sekarang. Bukan karena sakit terjatuh. Tapi karena aku sudah tidak dapat lagi membendung emosiku mengingat apa yang dilakukan kyuhyun oppa dan victoria oennie.
“gwenchana youngie? kenapa menangis? apa sangat sakit? jeongmal mianhae.” Tangisku semakin keras sekarang.
“Youngi, waeyo? neo gwenchana?” Grepp (?). Aku memeluk yesung oppa -orang yang kutabrak. Aku benar- benar butuh sandaran sekarang. Dan beruntungnya aku, yesung oppa sama sekali tak menolak pelukanku dan justru membalasnya.
“sshh… uljima.” ucap yesung oppa menenangkanku.
***
Victoria Pov
Aku berdiri di ambang pintu ruang musik SM Building. Awalnya aku datang kemari hanya ingin mengambil buku partiturku yang tertinggal di dalam. Tapi saat aku tiba dan membuka pintu, pemandangan yang kudapat saat menatap kedalam adalah seorang namja yang tengah duduk di depan piano. Namja itu duduk disana hanya di temani isak tangisnya sendiri. Dan aku sendiri lebih memilih menatap punggungnya dan mendengar isakannya dari pada masuk dan menamaninya.
Cho Kyuhyun, aku tahu betul apa yang membuat namja itu menangis. Lebih tepatnya siapa yang mampu membuat namja evil sepertinya menangis. Dan aku benci itu, aku sangat benci setiap saat dia menangisi yeoja yang dicintai. Bukan hanya karena aku tak suka karena dia mencintai yeoja lain. Tapi aku sangat tak suka karena dia yang menjadi lemah karena peraaannya terhadap yeoja itu. AKu tak suka melihat Cho Kyuhyun yang bahkan mampu menentang appanya sendiri demi mewujudkan impiannya, menjadi sangat rapuh karena perasaan yang dia sebut cinta.
Aku juga punya hati dan aku juga jatuh cinta. Tapi aku tak pernah menunjukkan bahwa aku menjadi lemah karena tak dapat menyatakan cintaku, apalagi memilikinya. Aku tak pernah menjatuhkan airmataku hanya karena orang yang kucintai tak menyadari perasaanku. Bukan karena perasaanku terhadap namja yang kucinta itu sangat lemah. Tidak, sama sekali bukan. Perasaan yang kumiliki justru kurasa terlalu besar dan amat berat. Aku bahkan rela melakukan apa saja untuk namja itu tanpa dia ketahui sama sekali.
Tapi, inilah aku. Seseorang yang pantas disebut yeoja babo karena membiarkan hatinya terus menjadi ladang untuk tumbuhnya sebuah perasaan bernama cinta yang terus menjalar tak tentu arah. Walau aku tahu, tak seharusnya perasaan seperti ini terus bersemayam dihatiku. Tapi perasaan ini juga bukanlah sesuatu yang dapat kuhapus begitu saja. Jika aku mampu, aku pasti memilih untuk tidak memiliki perasaan seperti ini terhadap namja itu, memilih untuk tidak jatuh cinta pada seorang Cho Kyuhyun. Atau setidaknya jika aku diberikan kekuatan lebih, aku akan menghapus perasaan ini, ah… tidak, aku tidak akan hanya menghapusnya. Bahkan lembaran yang pernah menjadi tempat goresan perasaan ini akan aku robek dari hatiku.
Seperti manusia pada umumnya, aku memiliki banyak rasa takut dalam diriku. Dan hal itu jua lah salah satu yang membuatku memilih untuk tetap menyimpan rapat perasaan ini hanya untukku. Karena aku terlalu takut jika sampai dia mengetahui, dia justru akan menjauh dariku. Aku tak mau itu. Dapat dekat dengannya, bisa memandangnya setiap waktu walau dari jauh. Tak perlu dia membalas perasaanku, itu sudah lebih dari cukup untukku.
Aku melihat kyuhyun yang memandangi ponselnya dan airmatanya kembali mengalir. Apa photo yeoja itu yang sedang kyuhyun perhatikan? photo seorang seo joo hyun?. Apa lagi yang dilakukan yeoja itu hingga kyuhyun menangis?.
Kyuhyun membalikan tubuhnya dan tampak terkejut denagn kehadiranku. Aku berusaha memberinya senyum terbaikku. Perlahan kakiku melangkah memasuki ruang musik dan kyuhyun pun tampak bangkit dari duduknya. Aku berhenti dihadapannya dan menatapnya sebentar.
“kenapa noona disini?” Aku tersenyum menjawab pertanyaannya kemudian berjalan melewatinya. Aku mengangkat buku partiturku.
“buku partiturku tertinggal.” ucapku seraya menunjukkannya pada kyuhyun.
“noona sudah lama berdiri disana?.”
“ne.” Kyuhyun menunduk mendengarku membenarkan pertanyaannya.
“Ada apa kau menangis?” Tanyaku dengan lembut pada kyuhyun.
“aku tak menangis.”
“jangan berbohong padaku. Ada bekas airmata dipipimu, cho kyuhyun.”
“benarkah? ah… aku hanya kelilipan debu. Bukan menangis, noona.”
“begitukah?”
“ne, ini tak ada hubungannya dengan seohyun.”
“kau menangis karena seohyun?” Kyuhyun terdiam beberapa saat.
“aku tak pernah mengatakan itu.” lirih kyuhyun.
“aku tak bertanya tentang seohyun, tapi kau menyebut namanya.” Kyuhyun kembali terdiam, mendengarku pernyataanku yang telak, akibatnya dirinya yang salah bicara tentang seohyun.
“apa yang dilakukannya hingga kau menangis?” Tanyaku lagi, namun kali ini lebih tegas.
“seohyun tak melakukan apapun terhadapku.”
“dia tak melakukan apapun tapi kau menagis karenanya.”
“SUDAH KUKATAKAN AKU BUKAN MENANGIS KARENA SEOHYUN, NOONA.” aku menutup mataku mendengar bentakan kyuhyun, mencoba menenangkan hatiku. Saat aku kembali membuka mataku, aku dapat melihat kyuhyun yang tampak terkejut. Mungkin dia menyadari kenapa dirinya sampai berteriak padaku, itu memang sedikit kelewat batas. Tapi, pertanyaan- pertanyaan yang kuberikan memang kusadari sedikit memburu kyuhyun.
“noona, mianhae, aku tak bermaksud membentakmu.” Ucap kyuhyun penuh penyesalan. Aku hanya menanggapinya dengan senyuman. Karena hal ini sudah kuduga, bukan hanya kyuhyun yang merasa menyesal karena membentakku. Tapi juga kyuhyun yang akan berteriak karena emosi dengan pertanyaanku, aku juga sudah dapat menduganya.
Kami terdiam beberapa saat diruang musik ini. Hingga akhirnya aku memilih untuk pergi meninggalkannya. Tidak mengucapkan kalimat yang menunjukkan sikap sopanku untuk berpamitan, aku hanya menepuk lengannya beberapa kali. Namun kyuhyun menahan pergelangan tanganku dan menarikku kedalam pelukannya.
“mianhae noona, jeongmal mianhae.”
“kau terlalu berlebihan kyu. Teriakanmu tadi bukan kesalahan besar. Tak perlu meminta maaf seperti ini.”
“bukan itu maksudku noona.”
“arraseo. Aku paham kau tak bermaksud membenta-” Aku terdiam saat merasakan pelukan kyuhyun yang semakin erat. Aku tak paham maksudnya kali ini.
“bukan untuk itu maafku, noona.”
“ne?.” Aku semakin merasa heran dan tak paham maksud kyuhyun kali ini.
“mianhae, jeongmal mianhae…”
“kyu…”
“mianhae, aku selalu berpura- pura tak tahu perasaanmu padaku.” DEG, jantungku serasa berhenti berdetak mendengar perkataan kyuhyun. Apa yang dikatakannya barusan? jadi, dia tahu bahwa selama ini aku telah jatuh cinta padanya. Lalu, kenapa dia diam saja? sama sekali tak menunjukkan sikap untuk membalas cintaku atau bahkan yang terburuk menolak perasaanku.
“Sudah lama aku mengetahuinya, sangat lama. Bahkan aku berpikir sejak awal kau jatuh cinta, aku telah menyadari bahwa orang itu adalah aku. Tapi aku memilih untuk bersikap acuh dengan cintamu. Aku memilih untuk tetap bersahabat seperti biasa. Aku sama sekali tak bermaksud jahat padamu, noona. Tapi semua itu karena aku sadar, perasaanmu bukan sesuatu yang bisa kubalas dengan mudah. Jika aku bisa, aku ingin melakukannya. Aku bersedia mencintaimu, tapi perasaan seperti itu sama sekali tak pernah menyentuh hatiku. Mianhae, jeongmal mianhae noona.”
Lututku melemas, airmata mengalir deras dari pelupuk mataku tanpa bisa kubendung. Tubuhku terasa seperti kehilangan seluruh rangka yang mampu menopangnya untuk tetap berdiri. Tapi beruntung kyuhyun menahanku dalam pelukannya untuk tak terjatuh.
Ternyata seperti saat kita merasakan sebuah penolakan. Sakit, amat sakit dan perih rasanya. Sekarang aku tahu alasan lain kenapa aku lebih memilih untuk menyembunyikan perasaanku selama ini. Karena aku takut, terlalu takut hal seperti ini sampai terjadi. Aku sangat tak ingin mendengar kalimat- kalimat penolakan seperti tadi.
Walau diucapkan dengan baik dan lembut. Tapi bagaimanapun penolakan tetap saja sesuatu yang menyayat hati. Lebih baik tetap mencintai di dalam hati dan terus bermimpi. Bermimpi bahwa dia akan bisa melupakan yeoja yang dicintainya. Bermimpi bahwa kami akan dapat memiliki satu sama lain. Terus bermimpi seperti itu terasa lebih indah dari pada mengetahui bahwa perasaan cintaku adalah sesuatu yang tak akan pernah bisa terbalaskan.
Sekuat tenaga aku berusaha mengumpulkan kembali kekuatan di rangka dan ototku agar aku dapt tetap berdiri. Dan aku pun mencoba melepaskan diri dari pelukan kyuhyun. Tapi entah kenapa, kyuhyun menolaknya, dia tak mau melepaskanku dari pelukannya. Walau sangat pelan, tapi sekarang aku dapat menyadarinya, kyuhyun menangis. Aku dapat mendengar ada isakan kecil yang mengalun dari bibirnya.
“kyuhyun-ah…”
“jeongmal mianhae, noona. “
“gwenchana, kyu. Gwenchana.” Ucapku berbohong.
“bagaimana bisa baik- baik saja, noona? Aku juga merasakan hal yang hampir sama denganmu. Cintaku juga bertepuk sebelah tangan, dan aku tidak merasa itu baik- baik saja.”
Kau benar kyuhyun. Sangat benar. Memang sebuah kebohongan besar saat aku mengatakan baik- baik saja. Bahkan seharusnya aku merasakan yang lebih buruk darimu. Kita memang sama- sama tidak punya keberanian untuk memperjuangkan dan menyatakan cinta kita. Tapi setidaknya kau tidak mendengar langsung dari seohyun bahwa dia tak mungkin bisa mencintaimu, yang artinya jika kau berusaha mungkin saja yeoja itu akan jatuh cinta padamu. Tapi aku, perasaanku ini telah telak tak mungkin lagi akan bisa berbalas dengan hatimu.
Tapi apa yang harus kukatakan? yang sebenarnya? Tidakkah itu akan semakin membuatmu merasa bersalah?. Kau pikir akau tega membuatmu semakin dipenuhi perasaan bersalah dan menyesal terhadapku. Aku tak sejahat itu, kyu. Aku masih punya nurani untuk setidaknya tetap menjaga perasaanmu.
“jincha…”
“aku pantas di hukum karena menyakiti yeoja sebaik noona.” Aku tersenyum simpul seraya melepas pelukan kyuhyun. Dan kali ini dia bersedia melakukannya.
“ini bukan salahmu.” Ucapku mencoba tersenyum sambil mengusap pipinya.
“Ani. Aku telah menyakiti noona. dan aku pantas dihukum karena itu.”
“Sudahlah kyu, aku tak menyalahkanmu. Aku tulus mencintaimu, jeongmal saranghaeyo…”
Akhirnya kalimat sakral itu mengalun dari bibirku. Walau kyuhyun ternyata telah menyadari perasaanku, namun akhirnya pernyataan cinta itu tetap terucap juga dari mulutku. Aku terdiam, mataku menatap teduh manik mata milik kyuhyun. Kyuhyun membalas tatapanku dengan tatapan bersalah. Kyuhyun-ah, aku sangat tak suka tatapan seperti itu darimu.
Entah keberanian darimana. Tanganku mengayun mengalun ke leher kyuhyun. Wajahku juga bergerak mendekat ke wajahnya untuk menyatukan bibir kami. Aku terkejut dengan tindakanku sendiri, dan lebih terkejut saat kyuhyun tidak menolaknya. Aku merasakan sesuatu bergerak di punggungku dan bisa ku pastikan itu adalah tangan kyuhyun. Aku tak tahu kenapa kyuhyun bukannya menolak ciumanku, dia justru merapatkan tubuh kami. Beberapa saat aku menikmatinya. Tapi sekian detik, aku sadar ini tidak benar. Dengan lembut aku menghentakkan tubuh kyuhyun untuk melepaskan tautan bibir kami.
“terimakasih untuk cintamu.” ucapnya dan kami kembali terdiam.
“mianhae…” lirihku, lalu berniat meninggalkan ruang musik ini. Namun kyuhyun menahan pergelangan tanganku. Kakiku berhenti melangkah, namun tubuhku tak memutar untuk membalik arah.
“perasaanmu tetap sesuatu yang tak mampu kubalas, noona.” Kyuhyun mengatakannya dengan pelan, namun sangat tegas dan yakin. Bahkan ketegasan dan keyakinan dalam ucapannya itu menjadi sesuatu yang mampu meleburkan hati dan jantungku.
***
Yuri pov
Aku tak menyangka syuting hari ini akan berakhir begitu larut. Sangat melelahkan, tapi tetap aku menyukai pekerjaan ini selain menyanyi dan menari. Dan beruntungnya aku syuting ini berlangsung di taman kota seoul. Karena sudah sangat malam syuting baru berakhir, alhasil tempat ini sudah tak ada lagi pengunjung. Dan artinya aku bisa sangat bebas berkeliling disini. ^^
Aku menolehkan lagi kepalaku kekanan dan kiri. Huhhft, bukan tak ada lagi. Hanya sudah sangat sepi. Masih ada satu mobil terparkir di sudut taman. Aku memperhatikan lagi mobil itu. Senyuman miris terukir di wajahku. Mobil itu mirip dengan milik seseorang, seorang yang sangat kucintai walau secara diam- diam. Seseorang dengan suara yang sangat indah, Kim Joongwon.
Aku berjalan terus kearah mobil itu. Semakin dekat jarakku dengan mobil itu. Tautan kedua alisku pun semakin dalam. Tidak, mobil itu bukan mirip, tapi memang milik yesung oppa. Aku mempercepat langkahku kearah mobil itu.
Sekarang kakiku mati rasa. Tak hanya kakiku tapi seluruh tubuhku, bahkan organ- organ didalamnya terutama hatiku. Pemandangan ini adalah yang terburuk dalam hidupku. Aku melihat di jok belakang mobil, yesung oppa dan sooyoung yang tengah tidur sambil berpelukan. Mereka tidur tanpa… sehelai benangpun melekat ditubuh mereka.
Tes, airmatku jatuh. Aku mencoba untuk tertawa, lebih tepatnya aku sedang menertawakan diriku sendiri. Kenapa aku harus merasa marah dan tak terima dengan apa yang mereka lakukan?. Hei, aku bukan siapa- siapa. Walau aku mencintai yesung oppa, tapi nyatanya aku sama sekali tak pernah memproklamirkan cintaku. Dan Jika pun melakukannya, sudah pasti itu hanya akan jadi tindakan yang sia- sia. Sudah cukup aku menyia- nyiakan hatiku denagn mencintainya. Tak perlu menyia- nyiakan tubuhku dengan berusaha mendapatkannya.
Tubuhku nyaris merosot jatuh. Namun dengan cepat, tanganku dapat menggapai dan bersandar dimobil yesung oppa. Ayolah yuri, jangan jadi bodoh. Kau baru selesai syuting disini beberapa saat yang lalu. Mungkin saja masih ada stalker atau paparazi yang bersemayam(?) disini. Dan jika mereka melihat hal ini dan mengabadikannya, akan jadi masalah besar untuk sooyoung dan yesung oppa. Aku pun mengambil langkah cepat memasuki mobil yesung oppa -untungnya tak terkunci, dan duduk di kursi pengemudi. Aku mulai menstarter mobil ini, membuat tidur yesung oppa sedikit terganggu.
“eunghhh…” lenguh yesung oppa. “ndo nuguya?” tanyanya masih setengah sadar.
“yuri, oppa.” ucapku pelan sambil terus berusaha membendung airmataku dan meredam isakanku.
“ohh…”
“Igo. tolong tutupi sedikit tubuh oppa dan sooyoung. Ini membuatku tidak nyaman.” Ucapku seraya melemparkan jas dan jaket milik yesung oppa dan sooyoung. Dan dengan cepat aku mengemudikan mobil ini menuju dorm.
_Continued
Mianhae belakangan aku lama updatenya, lagi banyak kesibukan *bow
Nah Loh, yeojanya 4 namjanya 3. tapi aku gak akan minta buat kalain milih tambahan cast namja lagi kok. Pilihannya tetap buat member SJ KRY aja. Ini belum ditentuin bakal jadi seokyu, kyutoria, kyuyoung, wookyoung, yeyul, seosung, atau yang lain.
Readers tercinta aja yang menentukan. Semua member SJ KRY tetap harus di kasih pairing yaa… poling tetap dibuka kayak cerita sebelumnya. Berdasarkan komentar kalian, nanti akan aku hitung request couple terbanyak. Tapi gak boleh cuma satu couple yaa… misal cuma ryeoowok-sooyoung, yesung- seohyun, victoria- kyuhyun atau seohyun-kyuhyun. Kalo kayak gitu gak akan aku hitung ke dalam poling. Gak harus Sugen juga, kana da victoria tuhh, lagi pula ini buat semua SM couple bisa kok. Harus semua member super junior kry kalian kasih pairing, contoh : “aku pengennya yesung- seohyun, ryeowook- sooyoung dan kyuhyun- victoria.” Soalnya kemaren sudah aku jelasin dan masih ada yang cuman minta seokyunya aja. Yang cuma satu gitu gak aku hitung yaa, hehe mian *bow.
thanks for read, RCL ne…
