Tittle: Forgive Me
Author: Jung Levitika(@NissyAgape)
Main Cast: Seo Joo Hyun (SNSD) || Cho Kyuhyun (Super Junior)
Support Cast :
Kwon Yuri as Seo Yuri (SNSD) || Jung Yong Hwa(CN Blue)
Genre: Romance, Angst, Sad
Rate: General
Lenght: oneshoot
Desclaimer: This story is pure from my imagination. Aku tidak memplagiat Fanfiction manapun. But please Don’t Be A Plagiator!
Saran lagu: SNSD-Time Machine
Qi Wei: Ru Guo Ai Wang Le
(Ost drama China Walking Love Up)
***
Andaikan dulu aku lebih menyayangimu…
Semua ini mungkin tidak akan terjadi..
“Oppa akhir-akhir ini kau sibuk?”Tanya Seohyun sambil memperbaiki dasi suaminya.
“Yah begitulah.” Jawab Kyuhyun singkat seraya membetulkan baju yang ia pakai.
“Ngg.. tak bisakah kau lebih meluangkan waktumu untuk bersamaku?” Seohyun kembali bertanya setelah sempat terdiam selama beberapa menit.
“Mianhae Seohyun-ah aku tidak bisa. Kalau begitu aku pergi kerja dulu. Annyeong” Jawab Kyuhyun cepat lalu mengecup kening Seohyun singkat .
Ketika Kyuhyun akan membuka pintu rumah, tiba-tiba Seohyun memanggilnya dan berlari ke arah Kyuhyun dan…
“Chu”
Seohyun mencium bibir Kyuhyun tiba-tiba. Kyuhyun terkejut sesaat sebelum akhirnya ia membalas kecupan istrinya itu. Tak lama Seohyun mengakhiri ciumannya dan tersenyum lembut kearah Kyuhyun”Ne, Hati-hati Oppa. Aku akan menunggumu pulang.” Kyuhyun hanya tersenyum dan membelai pipi Seohyun singkat kemudian melangkahkan kakinya ke luar rumah.
***
Selepas kepergian Kyuhyun, Seohyun berjalan dengan langkah gontai ke kamarnya. Ia sudah tidak kuat lagi . Sebulir kristal hangat menetes dari pelupuk matanya. Isakan-isakan kecil pun mulai keluar dari bibir Seohyun. Kedua matanya terpejam. Perlahan-lahan ia mundur dan bersandar ke tembok dan tubuhnya pun langsung merosot ke bawah.
Menyakitkan
Itulah yang ia alami sekarang. Pernikahan bersama Kyuhyun selama setahun ini terasa menyakitkan. Kyuhyun yang selalu saja sibuk dengan pekerjaannya tidak pernah memperhatikannya atau hanya menemaninya di rumah sehari saja. Memang selama ini Kyuhyun selalu menciumnya dan tersenyum ke Seohyun. Bahkan mereka berdua pun tidur seranjang layaknya pasangan suami istri pada umumnya.
Hanya saja, Kyuhyun tidak pernah berada di rumah. Waktunya ia habiskan hanya untuk bekerja, bekerja dan bekerja. Jika ingin mengobrol atau sekedar mendengar suaranya, Seohyun hanya dapat melakukannya saat pagi hari sebelum Kyuhyun berangkat kantor. Karena jika Kyuhyun pulang, pasti Seohyun akan tidur duluan. Hal itu sungguh membuat Seohyun sedih.
Selama ini Seohyun selalu berusaha untuk memahaminya. Ia tahu bahwa sebagai direktur perusahaan besar, Kyuhyun pasti sangatlah sibuk. Akan tetapi, seharusnya Kyuhyun bisa mengatur waktunya dan pulang lebih awal.
Suara dering Handphone tiba-tiba menyadarkan Seohyun. Dengan cepat ia menghapus air matanya dan mengatur napasnya. Ketika Seohyun sudah merasa lebih baik, ia segera menjawab panggilan itu.
Ternyata yang menelpon itu Yuri, eonni Seohyun. Dengan takut-takut Seohyun pun menjawabnya“Ne eonni, waegeurae?”
“Annyeong Seohyun-ah tak bisakah hari ini kau menemaniku berbelanja? Eh.. kok suaramu serak? Apa kau baru habis nangis Seohyun-ah? Tanya Yuri di seberang sana.
Seohyun gelagapan, ia benar-benar tidak menyangka kalau eonninya dapat dengan mudah mengetahuinya.
“A..aniyo eonni. Aku tidak menangis. Berbelanja? Baiklah aku ikut, lagipula ada sesuatu yang harus kubeli.” Elak Seohyun. Ia tidak ingin eonninya mengetahui apa yang sebenarnya dia alami.
“Benarkah? Kau baik-baik saja kan?” Tanya Yuri sekali lagi memastikan.
“Ne. Nan gwenchana eonni.”
“Geuraeyo. Jam 10 nanti aku akan menjemputmu jadi kau siap-siap ne.”
“Ne. Arrasseo eonni.”kata Seohyun lalu menutup telponnya.
Seohyun berdiri dan berjalan menuju wastafel untuk mencuci muka. Lebih baik untuk hari ini ia melupakan kesedihannya dan bersenang-senang bersama eonninya. Juga sekaligus untuk menyegarkan pikirannya. Walaupun pada akhirnya nanti ia pasti akan sedih lagi, namun untuk sekarang ia tidak mempermasalahkannya.
“Sekarang baru pukul 7, masih tiga jam lagi. Lebih baik aku memasak dan membereskan rumah.”Ucap Seohyun dan segera keluar dari kamarnya.
***
Sejak satu jam tadi, Kyuhyun masih saja berkutat dengan laptop yang ada di depannya. Yah begitulah Kyuhyun. Sebagai direktur sebuah perusahaan besar pastilah sangat sibuk. Menandatangi berkas, mengetik laporan di laptopnya, atau menjawab telepon yang sedari tadi berdering, itulah yang selalu dilakukannya setiap hari. Sangat melelahkan memang, tapi ia tidak punya pilihan lain.
Selain itu, Kyuhyun juga terkenal profesional dan jarang menomorduakan perusahaannya. Para karyawan dan rekan-rekan kantornya pun sudah paham benar akan hal itu.
Tapi entah kenapa belakangan ini bayangan Seohyun selalu menggangu pikirannya. Apalagi tatapan mata yeoja itu tadi pagi, terlihat sendu dan seperti sedang menahan tangis.
Kyuhyun jadi merasa bersalah kepada Seohyun. Mungkin selama ini ia memang tidak pernah memperhatikan istrinya itu.
***
“Ting tong..” Terdengar suara bel rumahnya. Seohyun yang sedang merias dirinya langsung menghentikan aktifitasnya dan segera berjalan ke arah pintu.
“Ne.. Sebentar.” Teriak Seohyun dan membuka pintu.
“Annyeong Seohyun! Kau sudah siap?” sapa Yuri saat pintu mulai terbuka.
“Ah.. Ne. Aku sudah siap. Kajja kita berangkat.” Ajak Seohyun dan mengunci pintu rumahnya.
“Kajja.”
Di dalam mobil, kedua saudara ini tak henti-hentinya berncang-bincang. Berbagai macam topik pun telah mereka bicarakan. Seperti keadaan orang tua mereka, bagaimana masa kecil mereka dulu, teman-teman mereka dan sekarang tentang kehidupan pernikahan Yuri.
“Ngg.. Eonni, aku ingin tanya sesuatu.” Tanya Seohyun tanpa mengalihkan pandangannya.
“Tanyakan saja.” Jawab Yuri cepat tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan yang ada di depannya.
Seohyun menarik nafas pelan lalu menghembuskannya perlahan”Bagaimana keadaaan rumah tanggamu eonni?”
“Keadaan rumah tanggaku? Baik, hari-hariku sangatlah menyenangkan. Yesung oppa sangatlah baik dan perhatian padaku. Oppa juga menyayangi Yunra. Pokoknya keadaan dirumah ramai sekali. Padahal di rumah hanya ada kami bertiga.”Jelas Yuri panjang lebar sambil tersenyum.
Seohyun hanya tersenyum miris dengan apa yang barusan dikatakan eonninya. Ia benar-benar iri dengan kehidupan rumah tangga eonninya itu. Menyenangkan, penuh kasih sayang, dan tidak pernah sepi. Apalagi sekarang Yuri sudah memiliki seorang anak perempuan yang cantik bernama Kim Yunra. Hal yang benar-benar diidam-idamkannya sejak dulu.
Kehidupan yang sangat berbeda jauh dengan dirinya. Sepi, tidak ada canda tawa, dan sangat suram. Seharusnya Seohyun tidak usah menanyakan hal seperti ini jika pada akhirnya ia harus embali bersedih lagi.
Yuri yang melihat Seohyun terdiam saja menjadi khawatir”Seohyun-ah waegeurae? Apa kau sakit?”
Seohyun yang tersadar langsung menggeleng-gelengkan kepalanya dan berusaha tersenyum”Aniyo eonni aku baik-baik saja. Aku tadi sedang memikirkan sesuatu.”
“Oh.. Begitu.”
“Lalu eonni, apakah kau bahagia?” Tanya Seohyun sekali lagi. Kali ini ia benar-benar yakin dengan pertanyaan itu. Walaupun jawabannya pasti akan membuat Seohyun lebih terluka.
“Aku? Tentu saja aku bahagia. Aku mendapat suami yang baik, dan juga Yunra bidadari kecil yang Tuhan berikan kepadaku. Makanya kau harus cepat-cepat punya anak. Biar nanti ada teman bermain untuk Yunra.” Goda Yuri
“Ya Eonni.. kenapa tidak kau saja yang punya anak lagi. Kenapa harus aku.”
“Hahahaha… Sepertinya eomma dan appa tidak sabar ingin mempunyai cucu darimu Seohyun-ah. Apa Kyuhyun belum juga melakukannya?”
“ Eonni… Kenapa jadi membahas hal ini eoh. Sudahlah hentikan.” Jawab Seohyun kesal. Kali ini ia yakin sekarang mukanya pasti memerah seperti kepiting rebus. Ia paling tidak suka kalau Eonninya mulai menggodanya apalagi yang menyangkut tentang “anak”. Memang Seohyun ingin memilikinya dan bahkan ia juga sudah siap akan hal itu. Tetapi ia tidak tahu dengan Kyuhyun. Bahkan membicarakannya pun tidak pernah.
“Ne.. ne.. ne.. Mianhae. Tadi eonni hanya ingin menghiburmu saja. Eonni lihat hari ini sepertinya kau tidak bersemangat. Sebenarnya ada apa? Katakanlah. Mungkin eonni bisa membantumu sedikit.” Ucap Yuri tulus.
“Aniyo eonni. Sungguh sekarang aku tidak apa-apa. Aku hanya sedikit lelah saja tadi. Tapi sekarang aku sudah membaik. Percayalah.”Elak Seohyun. Ia tidak ingin eonninya atau bahkan sampai orang tuanya tau apa yang dialaminya sekarang. Seohyun hanya tak ingin menjadi beban bagi keluarganya. Apalagi sekarang Yuri sudah tidak lagi sendiri seperti dulu. Ia sudah mempunyai suami sekarang. Jadi akan lebih baik jika Seohyun memendam dalam-dalam semua yang ia alami.
“Baiklah eonni percaya. Sekarang lebih baik kita bersenang-senang.” Ajak Yuri dan mempercepat laju mobilnya.
***
Saat ini Seohyun dan Yuri sudah berada di sebuah mall terbesar di Seoul. Mulai dari satu stan ke stan lain mereka kunjungi. Dan sekarang, mereka berdua sedang berada di stan yang menjual pakaian anak-anak.
“Seohyun-ah apakah ini cocok untuk Yunra?” Tanya Yuri sambil memperlihatkan sebuah gaun berwarna biru muda yang dihiasi manik-manik.
“Bagus. Pasti Yunra akan cantik sekali memakai gaun ini” puji Seohyun.
“Baiklah. Aku akan bayar baju ini dulu. Kau tunggu di sini ne.”
Seohyun hanya mengganguk. Ia kemudian kembali melihat-lihat pakaian yang ada di sana. Entah kenapa perasaan itu kembali muncul di dalam dirinya. Ingin sekali ia membelikan baju-baju yang lucu ini. Tapi, untuk siapa? Toh ia juga belum mempunyai anak. Namun semua pikiran itu ditepisnya yang harus ia lakukan sekarang ialah bersenang-senang bersama eonninya.
Saat seohyun sedang asyik berjalan mengilingi ruangan itu, tiba-tiba perhatiannya tertuju kepada keluarga kecil yang sedang memilih milih baju bayi. Dimana suami yeoja itu sedang menggendong bayi laki-laki, sedangkan yeoja itu memilih baju untuk bayinya. Pemandangan itu kembali membuat Seohyun teringat akan kesedihannya. Tentang semua keinginannya. Oh, betapa sulitnya bagi Seohyun untuk melupakan semua itu walau hanya untuk beberapa jam saja.
Terlihat suami yeoja itu sesekali bermain bersama bayinya yang seakan seperti menambah beban kesedihan Seohyun. Ingin rasanya ia menangis saat itu juga, namun dengan sekuat tenaga ia berusaha untuk menahannya. Ia tidak ingin eonninya khawatir.
Yuri yang melihat perubahan ekspresi wajah pada Seohyun langsung menghampirinya”Seohyun-ah waegeurae?”
Segera Seohyun memalingkan tatapannya dan berusaha tersenyum”Nan Gwenchana eonni. Apa eonni sudah membayarnya?”
Yuri mengganguk dan memperlihatkan tas berisi gaun Yunra kepada dongsaengnya”Ini gaunnya. Oh iya sekarang bagaimana kalau kita ke tempat pakaian pria? Aku ingin membelikan kemeja untuk Yesung Oppa”
“Eh.. tapi..”
“Ayolah, kajja” potong yuri dan segera menarik tangan Seohyun. Seohyun yang tidak bisa membantah akhirnya mengikutinya dengan terpaksa.
Sesampainya di stan pakaian pria, Yuri langsung menuju ke arah tempat kemeja-kemeja pria bersama yang tentu saja tetap menarik lengan Seohyun.
“Nah Seohyun, kau belikanlah beberapa potong kemeja untuk Kyuhyun oppa. Kau ini sebagai istri malas sekali membelikan pakaian untuk suamimu.”
“Ya.. eonni.. aku tidak seperti itu kok. Baiklah aku akan membelikan dia beberapa kemeja dan kaos.”Ucap Seohyun lalu segera memilih-milih kemeja untuk Kyuhyun.
Mungkin lebih baik kali ini ia membelikan kemeja baru untuk Kyuhyun. Dengan harapan, Kyuhyun akan senang dan sedikit-demi sedikit mulai memperhatikannya.
***
Kyuhyun menautkan jari-jarinya dalam satu lingkupan kedua telapak tangannya. Kedua matanya menatap tajam seorang pria yang sedang duduk di depan mejanya. “Tak bisakah kali ini kau menyetujui apa yang aku putuskan sekarang?” tanyanya
“Tidak, Keputusanmu itu adalah keputusan yang salah Kyuhyun. Lebih baik kau menunda keberangkatanmu ke Jepang besok. Biarkan aku saja yang pergi menggantikanmu.” Ujarnya lembut.
Kyuhyun mengernyitkan dahinya tak mengerti”Apa maksudmu?”
“Pertemuan kita dengan para investor itu masih lama Kyu, Setidaknya kau pikirkan dulu Seohyun.”
“Seohyun?” Tanya Kyuhyun. Perlahan-lahan wajahnya yang tenang mulai mengeras apalagi jika sudah menyangkut “Seohyun” istrinya.
“Ya Seohyun.Apa Kau tahu perasaan dia selama ini huh?!!” Dengus Yonghwa.
“Apa hubunganmu dengan dia? Lebih baik kau urus urusanmu sendiri tidak usah mengurus hal hal yang tidak perlu.”
“Hubunganku dengan Seohyun? Kau tidak perlu tahu. Aku sangat kasihan dengan Seohyun. Dia sangat baik dan penyabar. Dia selalu menunggu dan berharap agar kau kau dapat memperhatikannya walau hanya sebentar. Padahal aku sudah bilang agar dia tidak usah mengharapkannya. Tetapi dia tetap bersikeras dan percaya bahwa kau pasti akan berubah.” Jelas Yonghwa panjang lebar
“Lebih baik kau diam!!” Kyuhyun berucap tajam ke arah Yonghwa. Mereka saling menatap tajam. Tatapan yang menggambarkan kebencian dan kemarahan.
“Kenapa kau marah? Padahal aku hanya mengatakan hal yang benar. Karena jika kau tetap mengabaikan Seohyun, mungkin suatu saat nanti aku bisa merebutnya darimu!”
Dengan cepat Kyuhyun langsung menarik kasar kerah kemeja Yonghwa ke arahnya”KAU… Berani kau melakukan hal itu, maka aku akan menghabisimu JUNG YONGHWA!!!” Ancam Kyuhyun. Matanya kali ini menampakkan kemarahan yang sangat besar.
Yonghwa hanya tersenyum licik”Coba saja kalau kau bisa melakukannya CHO KYUHYUN!!!”
“BUGH”
Kyuhyun yang sudah geram dengan apa yang diucapkan Yonghwa, langsung mendaratkan sebuah pukulan di wajah Yonghwa yang membuat namja itu oleng ke belakang. Yonghwa meringis karena rasa perih di wajahnya.
“Apa cuma segini kekuatanmu hah? Lemah sekali.”Ledek Yonghwa dengan tangan yang masih memegang bekas tinjuan Kyuhyun di wajahnya.
“Dasar kau tidak tau diri..”ucapnya dan bersiap siap melayangkan pukulannya lagi di wajah Yonghwa. Refleks Yonghwa memejamkan matanya seakan sudah siap untuk menerima kembali pukulan itu. Akan tetapi, Kyuhyun tidak jadi memukulnya. Tangan kananya yang mengepal masih menggantung di udara. Ia sadar kalau ia sudah kelewat batas sekarang. Perlahan-lahan Kyuhyun menurunkan kepalan tangannya dan memalingkan mukanya.
“Pergilah…”Ucap Kyuhyun yang langsung membuat Yonghwa membuka matanya.
“Pergilah sebelum aku kembali marah dan memecatmu.”Lanjut Kyuhyun tanpa sedikitpun memalingkan wajahnya.
Yonghwa menatap ke arah Kyuhyun bingung. Tetapi pada akhirnya ia pun pergi keluar dari ruangan Kyuhyun tanpa mengucapkan apa-apa.
***
“Eonni, apa kita tidak terlalu berlebihan “ Tanya Seohyun kepada Yuri Eonninya mengingat mereka berdua sudah kelewatan batas. Paper-paper bag yang berisi seluruh belanjaan mereka tergantung di lengan mereka dengan jumlah yang sangat banyak.
“Jeongmal, aku baru menyadarinya. Baiklah bagaimana kalau kita makan dulu di sana.” Tanya Yuri sambil menujuk ke arah sebuah restoran burger.
Seohyun menghembuskan nafasnya lega dan mengganguk. Akhirnya ia dapat mengistirahatkan badannya. Terutama kedua kakinya yang sangat pegal. Mereka berdua sudah mengelilingi seluruh mall selama 2 jam tanpa istirahat sedikitpun.
Setelah mendapatkan burger masing-masing, kedua saudara itu segera mencari tempat duduk untuk menikmati burger itu.
“Seohyun-ah apa kau lelah?” Tanya Yuri seraya ujung roti bulat itu.
“Aniyo eonni. Aku malah senang karena sudah lama sebenarnya aku ingin berbelanja lagi bersama eonni.” Jawab Seohyun dan menujukkan senyum terbaiknya.
“Oh begitu, baguslah.”
“Keundae, apa wajahku memang selelah yang eonni katakan tadi ? Tanya Seohyun penasaran.
“Begitulah, tapi kau benar tidak apa-apa kan Seohyun?
“Sungguh aku baik-baik saja eonni, beberapa hari yang lalu aku memang merasa tidak enak badan. Tapi sekarang aku sudah merasa sehat.” Elak Seohyun. Jika ia memberitahukan keadaannya yang sebenarnya, mungkin Yuri akan mengomelinya dan terlalu menghawatirkannya.
“Baiklah aku percaya padamu Seohyun-ah.” Jawab Yuri dan kembali melahap burger yang ada di tangannya.
Selama beberapa menit mereka berdua tetap menikmati burger masing-masing tanpa berbicara sedikitpun. Hingga pada akhirnya Yuri menghentikan kegiatan makannya dan menatap Seohyun lekat-lekat”Seohyun-ah?”
“Ne eonni waegeurae?” Jawab Seohyun yang masih menggigit burgernya.
Yuri menghela napasnya pelan seakan-akan mengumpulkan kekuatan”Apa…” Yuri menggantungkan kalimatnya.
“Hubunganmu dengan Kyuhyun selama ini buruk?” lanjutnya.
Seohyun terkejut dan menghentikan aktifitasnya. Bagaimana mungkin eonninya bisa dengan mudah mengetahuinya. Padahal Yuri tidak pernah tahu atau mengurusi rumah tangganya.
“Ba…bagaimana eonni bisa tau.”
“Ternyata memang benar. Kau lupa bahwa kita ini saudara kandung Seohyun. Aku sudah mengenalmu sejak lama. Aku sudah paham betul dengan sifatmu yang selalu ceria dan tidak pernah sedih. Bahkan saat aku mendengar suaramu saat aku menelponmu tadi, kau seperti sedang habis menangis.”Jelas Yuri panjang lebar.
Seohyun tidak menjawab apa-apa. Ia lebih memilih menutup mulutnya. Seohyun tidak tahu harus menjawab apa. Padahal seharusnya Seohyun tahu kalau cepat atau lambat pasti eonninya akan tahu. Tapi, Seohyun malah tidak mempersiapkannya. Wajahnya pun berubah sendu dan matanya yeoja itu tampak berkaca-kaca seperti sedang menahan air matanya agar tidak jatuh.
“Seohyun-ah. Seohyun-ah jawab aku. Kau tidak bisa terus-terusan berdiam diri seperti ini. Jawab Seohyun!!” Paksa Yuri sambil menggoyang-goyangkan pundak Seohyun.
Tapi Seohyun tetap bersikeras untuk menutup mulutnya dan lebih memilih megalihkan pandangannya ke arah lain.
“Seohyun-ah tatap aku. Tatap eonnimu ini Seohyun-ah.”
“Eonni, aku kan sudah mengatakan kalau hubunganku dengan Kyuhyun baik-baik saja.”Tegas Seohyun.
“Bohong! Aku tidak mempercayainya. Terlihat jelas di matamu kalau kau mengatakan hal yang berlawanan dengan hatimu Seohyun-ah.”
Seohyun mengepalkan jarinya. Ia sudah tidak tahan lagi”Sudah aku katakan kalau aku tidak apa-apa dan ini sama sekali tidak ada hubungannnya dengan eonni.” Bentak Seohyun dan pergi berlari meninggalkan Yuri. Pertahanannya runtuh juga, air matanya pun akhirnya menetes dari pelupuk matanya.
“Seohyun-ah…” Panggil Yuri dan berusaha untuk mencegah Seohyun. Namun terlambat, Seohyun sudah menghilang duluan entah kemana.
Ia sama sekali tidak menyangka kalau dongsaeng kesayangannya harus mengalami hal yang sulit seperti ini. Sangat bertolak belakang dengan kehidupannya yang indah dan bahagia.
Yuri segera mengambil paper bag miliknya dan menemukan paper bag milik Seohyun yang ketinggalan. Yuri mendesah pelan. Ia akan mengembalikkannya kepada Seohyun nanti dan juga mungkin Seohyun bisa berterus terang dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi kepadanya.
***
Seohyun melangkahkan kakinya dengan tidak semangat. Air matanya yang sedari tadi keluar kini sudah tidak mengalir lagi. Kedua kakinya tetap melangkah tanpa tahu kemana ia berada sekarang. Hingga sebuah panggilan menyadarkannya. Seohyun menoleh dan melihat seorang namja memanggil namanya.
“Seohyun-ah” panggil namja itu sekali lagi. Seohyun lebih memfokuskan matanya dan akhirnya ia dapat mengenali siapa namja yang memanggil itu. Jung Yonghwa yang merupakan teman akrab Seohyun sejak SMP.
“Yonghwa-ah!!” Panggil Seohyun sambil melambaikan tangannya.
Yonghwa mempercepat langkah kakinya menuju ke arah Seohyun”Kau sedang apa di Seoul Park ini?” tanyanya
Seohyun membelalakkan matanya dan langsung melihat ke sekelilingnya. Ternyata sekarang ia memang benar-benar ada di Seoul Park. Berarti Seohyun sudah berjalan cukup jauh dari Mall yang tadi ia datangi bersama eonninya.
“Ngg.. Aku hanya ingin jalan-jalan sebentar.” Elak Seohyun. Ia tidak ingin membahas tentang masalahnya lagi.”…Lalu kau juga sedang apa di sini?”Lanjut Seohyun.
“Ah.. Aku juga sama denganmu.“ jawab Yonghwa dan menampilkan senyumannya yang khas.
Seohyun hanya menjawabnya dengan senyuman. Sekilas ia melihat ada luka memar di wajah Yonghwa.
“Yonghwa-ah apa kau tadi berkelahi? Kenapa ada memar di wajahmu?” tanya Seohyun dan menyentuh luka memar yang ada di wajah Yonghwa.
“Awww.. “ringis Yonghwa saat Seohyun sedikit menekan lukanya.”Aniyo.. tadi ada seorang namja yang menghajarku tiba-tiba.” Lanjutnya lagi.
Seohyun berdecak”Jeongmal, siapa yang berani memukulmu? Aku akan menghabisinya. Kau tahu kan kalau dulu aku ini jago taekwondo.” Ucap Seohyun sambil berkacak pinggang.
“Ne..ne..ne aku tahu kalau dulu kau itu paling ditakuti karena keganasanmu dalam menghajar orang.”Ledek Yonghwa
“Ya… aku ini lagi membelamu, tapi kau malah mengejekmu. Jadi cepat katakan siapa yang berani memukul sahabatku!!” Kata Seohyun sambil menekan-nekam kembali luka memar di wajah Yonghwa.
“Ya..ya..ya.. appo.. aku tidak akan memberitahukannya. Bisa-bisa dia akan babak belur karenamu.” Jawab Yonghwa sambil terus melindungi wajahnya dari serangan brutal Seohyun. Tapi dengan cepat Yonghwa menahan pergelangan tangannya dan membuat mata mereka saling bertemu.
“Kau tidak perlu tahu siapa yang memukulku. Sekarang ada satu hal yang ingin aku katakan kepadamu.” Ujarnya pelan. Perlahan-lahan wajah Yonghwa yang tadi ceria berubah menjadi sendu.
“A..apa?”Tanya Seohyun canggung. Ia bisa merasakan perubahan raut wajah Yonghwa yang sangat kontras.
“Aku mohon kau harus menjawabnya dengan jujur.Apakah… apakah kau bahagia dengan Kyuhyun?” Tanyanya cepat dan membuat Seohyun terperanjat. Apa ia salah dengar tadi? Kenapa tiba-tiba Yonghwa menanyakan hal yang sama dengan eonninnya tadi. Seohyun benci jika harus mengulang topik yang sama. Ia tidak ingin dikasihani oleh orang lain, meskipun itu sahabat atau eonninya sekalipun.
“Seohyun-ah…Seohyun-ah tolong jawab pertanyaanku. Apa kau memang bahagia dengan Kyuhyun?” ulang Yonghwa sekali lagi.
Seohyun hanya diam dan lebih memilih memalingkan wajahnya. Tidak tahu harus menjawab apa. Kenapa hari ini ia merasa disudutkan oleh sebuah pertanyaan yang benar-benar menyiksa perasaannya. Tanpa ia sadari, sebulir air matanya jatuh begitu saja dari pelupuk matanya untuk yang kedua kalinya.
“Seohyun-ah tatap aku. Aku tahu apa yang kau rasakan. Kau pasti tidak bahagia Seohyun-ah. Aku tahu semuanya itu.” Lirih Yonghwa dan menggenggam kuat tangan Seohyun.
Seohyun yang sudah geram langsung menghempaskan tangan Yonghwa kasar dan menatapnya tajam”Kau tahu apa tentang kehidupanku. Kenapa pertanyaanmu itu sama dengan Yuri eonni tadi. Kalian berdua benar-benar menyebalkan. KALIAN TIDAK TAHU APA-APA!!” Bentak Seohyun.
Yonghwa terdiam seketika. Ia tidak menyangka kalau Seohyun akan marah seperti ini. selama bertahun-tahun mereka berteman, belum pernah Yonghwa melihat Seohyun yang seperti sekarang ini. Seohyun dari dulu sampai sekarang sangat ceria dan selalu tegar. Tapi Yonghwa seperti melihat sisi lain yang tidak diketahuinya dari Seohyun.
Seohyun yang tersadar akan apa yang dilakukannya menatap Yonghwa dengan perasaan bersalah”Yonghwa.. a..aku minta maaf. Aku minta maaf karena telah membentakmu. Maafkan aku.”
“Gwenchana aku akan tidak marah.” Ujar Yonghwa pelan dan sebuah senyuman manis ia suguhkan kepada Seohyun seakan memastikan bahwa ia baik-baik saja.
Seohyun menundukkan kepalanya”Maafkan aku. Tadi aku hilang kendali. Maaf sudah menyakiti perasaanmu Yonghwa.” Lirih Seohyun lalu memutar badannya dan meneruskan perjalanannya.
“Seohyun-ah, kau mau mau kemana?” Tanya Yonghwa.
“Aku mau pulang. Aku lelah dan ingin mengistirahatkan tubuhku.”
“Kalau begitu biar aku yang mengantarmu..”belum sempat Yonghwa meneruskan kata-katanya tiba-tiba Seohyun memotongnya “Tidak usah aku bisa pulang sendiri.”
“Tapi kau tadi mengatakan kau lelah lebih baik aku mengatarmu.” Tawar Yonghwa sekali lagi.
Seohyun berbalik dan menatap sendu Yonghwa“Tidak, aku tidak ingin melukai perasaanmu lagi Yonghwa-ah lebih baik kau juga pulang. Jangan khawatirkan aku.” Ujarnya lagi dan berlari meninggalkan Yonghwa yang masih tetap berdiri melihat punggung Seohyun yang semakin lama semakin menjauh hingga akhirnya menghilang.
“Justru karena sikapmu tadi itulah yang membuatku lebih mengkhawatirkanmu Seohyun-ah” lirih Yonghwa dan berjalan menuju ke arah mobilnya.
Tanpa mereka berdua sadari, ternyata Kyuhyun memperhatikan mereka berdua dari dalam mobilnya. Setelah dilihatnya Seohyun sudah berjalan kembali, Kyuhyun langsung menghidupkan mesin mobilnya dan mengendarai mobilnya melewati Seohyun menuju ke rumah mereka.
***
Seohyun membuka pintu rumah dan terkejut saat melihat Kyuhyun yang sudah berdiri di depannya”Ky..kyuhyun.. Tumben kau cepat pulang. Bagaimana kalau aku buatkan makanan…”
“Tidak perlu. Aku tidak lapar.” Potong Kyuhyun cepat lalu menarik Seohyun dan menghempaskannya ke tembok.
“Akh.”Ringis Seohyun ketika merasakan punggungnya membentur tembok dengan keras.
Kyuhyun menempelkan tangannya ditembok dan menatap tajam Seohyun”Sekarang, jelaskan padaku.”
“Jelaskan tentang apa?” Tanya Seohyun ragu. Tatapan Kyuhyun kali ini sungguh berbeda dari biasanya. Matanya yang hitam pekat seperti sedang menggambarkan kemarahannya yang teramat besar.
“Kau ada hubunungan apa dengan Yonghwa? Tanya Kyuhyun. Kali ini nada suaranya sedikit menaik dan membuat Seohyun merinding ketakutan .
“Yo…yonghwa dan aku hanya sebatas sahabat.” Jelas Seohyun dan menundukkan kepalanya.
“Kau bohong. Tadi sepertinya kau sedang bermesraan dengannya di Seoul Park. Jangan membohongi suamimu Seo Joo Hyun!! Ujar Kyuhyun tajam.
“Mwo? Kau melihat kami berdua secara diam-diam? Kutegaskan sekali lagi kalau aku dan Yonghwa bersahabat sejak kami masih SMP. “
“Tapi aku tidak melihat kalau Yonghwa menganggapmu sebagai sahabat. Dia sepertinya memendam perasaan padamu, apakah kau tahu akan hal itu?” tanya Kyuhyun sengit.
“Mworago.. itu tidak mungkin. “
“Bisa saja hal itu terjadi. Oh jadi selama aku bekerja, kau menemuinya secara diam-diam seperti tadi dan bermerasaan dibelakangku hah..”
“Apa maksudmu? Kau sudah salah paham tentang hubungan kami. Sudah kukatakan kalau kami hanya sebatas teman CHO KYUHYUN!!!!” Teriak Seohyun. Ia sudah benar-benar marah sekarang. Wajahnya kembali memanas seketika karena merasa kesal dengan kesimpulan yang dibuat oleh Kyuhyun secara sembarangan.Kenapa hari ini semua orang membuatnya muak. Air matanya pun sudah mengumpul di matanya dan sekuat tenaga Seohyun menahannya agar tidak jatuh. Ia tidak ingin terlihat lemah di mata Kyuhyun.
“Benarkah hanya berteman? Oh aku tahu, jadi kau pernah tidur bersamanya selagi aku pergi ke luar kota hah?!!”
“PLAKK”
Seohyun menjawab perkataan Kyuhyun dengan menampar pipinya. Disaat itu juga, cairan hangat dari matanya akhirnya jatuh menjebol semua pertahanannya.
“Kau.. cukup.. sudah kukatakan kalau aku dan Yonghwa hanyalah sebatas teman. Kau tau, selama kau bekerja aku tidak pernah keamana-mana. Aku hanya dirumah menunggumu pulang. Padahal aku selalu berusaha untuk mengerti dirimu tapi kau…” perkattaan Seohyun terhenti. Ia sudah tidak sanggup lagi untuk melanjutkannya. Rasanya ia ingin menangis lagi.
“Se..seohyun..”
“Tapi kau sama sekali tidak pernah mengerti diriku. Percayalah Cho Kyuhyun aku hanya mencintaimu. HANYA DIRIMU!!. Setiap hari aku selalu sendirian di rumah yang besar ini. Tapi kau.. Tapi kau sama sekali tidak pernah menyadarinya. “ Teriak Seohyun
Kyuhyun terdiam. Tamparan Seohyun tidaklah terlalu keras. Bisa dirasakan kalau tangan yeoja itu bergetar saat menamparnya. Tapi perkataan Seohyun membuatnya tercengang. Tak disangka kalau selama ini Seohyun terluka oleh dirinya sendiri. Betapa bodohnya dia bahkan menuduh hal yang tidak mungkin dilakukan Seohyun.
“Seohyun.. Aku minta maaf. Aku tidak tahu kalau kau…”
“Sudahlah Cho Kyuhyun, aku lelah. Aku ingin istirahat dulu.” Potong Seohyun cepat dan berlalu meninggalkan Kyuhyun. Namun baru selangkah Seohyun melangkahkan kakinya, Kyuhyun menahan tangan gadis itu dan memutar tubuh Seohyun untuk kembali menatapnya.
“Lepaskan aku!! Aku ingin istirahat Kyuhyun” Pinta Seohyun dan berusaha melepaskan jari-jari Kyuhyun yang mencengkram tangannya.
“Tunggu dulu, kumohon dengarkan aku lebih dulu.” Ujar Kyuhyun lembut lalu menarik tubuh Seohyun pelan masuk kedalam dekapannya. Membuat air mata Seohyun yang tadi sudah berhenti kini mulai menetes lagi disertai dengan isakan-isakan kecil yang keluar dari mulutnya.
Kyuhyun semakin mendekap erat tubuh lemah Seohyun dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang Seohyun juga mengusap pelan rambut gadis itu. Dengan harapan cara seperti ini bisa menenangkan perasaan Seohyun
“Aku minta maaf karena selama ini aku telah melukai perasaanmu. Sekali lagi maaf Seohyun.” Bisik Kyuhyun yang masih mengelus lembut rambut Seohyun. Gadis itu hanya mematung dengan isakan-isakan kecil yang masih tetap lolos dari bibirnya.
“Kyuhyun-ah… bisakah kau melepaskan pelukanmu?”
“Nde?”
“Aku ingin istirahat Kyu.. Jadi tolong lepaskan.”
“Ba..baiklah..” Ujar Kyuhyun dan melepaskan pelukannya dari gadis itu. “..aku akan mengantarkanmu sampai ke kamarmu..” lanjutnya lagi.
Seohyun hanya menggeleng dan kembali memutarkan tubuhnya. Namun, belum sempat Seohyun melangkahkan kakinya tiba-tiba tubuhnya oleng dan jatuh lemas di pelukan Kyuhyun. Seohyun sudah tidak kuat lagi.
“Seohyun-ah.. Seohyun-ah..”
***
Kyuhyun kembali mengompreskan sebuah handuk dingin di atas dahi Seohyun dan lebih merapatkan selimut tebalnya sampai ke batas dada yeoja itu. Ditatapnya wajah putih pucat Seohyun dengan perasaan bersalah. Diraihnya salah satu telapak tangan Seohyun dan menggenggamnya. Kedua bola matanya masih tetap setia memandangi Seohyun yang masih terlelap karena kelelahan.
Perasaannya hari ini terasa bagai diaduk-aduk. Rasa amarah, sedih dan penyesalan semuanya bercampur jadi satu. Begitu menyiksa dan melelahkan. Sama seperti yang Seohyun alami sekarang. Kebingungan pun kembali melanda dirinya. Apakah kepergiannya ke Jepang kali ini adalah keputusan yang tepat? Tapi ia tidak punya pilihan lain lagi. Karena ia harus segera mengurus masalah perusahaannya dan itu tidak dapat ditunda lagi.
Selama hampir setengah jam Kyuhyun habiskan untuk menjaga Seohyun. Mengompresnya dengan handuk dingin dan terkadang melap wajah Seohyun yang sedikit basah karena keringat dingin. Baru saja Kyuhyun akan beranjak untuk mengganti air dingin untuk mengompres, tiba-tiba bel rumahnya berbunyi. Membuat Kyuhyun langsung keluar dari kamar mereka dan melihat siapakah yang datang mengunjungi mereka.
Kyuhyun sedikit mengintip dari balik jendela dan terkejut melihat siapa orang itu.
“Yuri Noona? Mau apa dia datang malam-malam begini?” gumamnya dan segera membuka pintu.”
“Annyeong Kyuhyun-ah!! Apa Seohyun ada?” Sapa Yuri ramah ketika melihat pintu rumah mulai terbuka.
“Noona? Ada apa datang malam-malam begini?” Tanya Kyuhyun
“Oh.. Ini belanjaan Seohyun ketinggalan saat kami sedang makan bareng tadi.” Ujar Yuri seraya menyodorkan dua buah paper bag milik Seohyun.
Kyuhyun menerimanya dan langsung melihat isi dari paper bag itu. Betapa terkejutnya ia setelah melihat isi dari paper bag itu yang berisikan beberapa potong kemeja dan baju lainnya untuk dirinya. Bahkan Seohyun sendiri tidak membeli baju untuk dirinya sendiri, melainkan semuanya untuk Kyuhyun.
“Noona, apa tadi Seohyun tidak membeli baju untuknya sendiri?” Tanya Kyuhyun dengan raut wajah penasaran.
“Ng… “Yuri tampak berpikir sejenak dan kembali menjawabnya”…sepertinya tidak Kyuhyun-ah. Dia hanya melihat-lihat saja.”
Kyuhyun kembali terdiam mendengar jawaban dari kakak iparnya. Tak disangka kalau Seohyun rela menahan diri untuk tidak membeli pakaian untuknya dan lebih memilih untuk menghabiskan uangnya untuk membeli kemeja-kemeja Kyuhyun.
“Lalu mana Seohyun? Apa dia sedang berada di dapur sekarang?” kini giliran Yuri yang bertanya.
Kyuhyun tampak berpikir sebentar lalu menjawab pertanyaan Yuri”Dia sedang istirahat noona.”jawabnya singkat. Ia tidak ingin menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada kakak iparnya ini. Dia tidak boleh mengetahuinya.
“Oh begitu. ..Kyuhyun-ah sebenarnya aku ingin menanyakan hal ini kepadamu sejak awal. Tolong kau jawab dengan jujur.” Ujar Yuri tegas. Ia benar-benar sudah dibuat penasaran dan ingin segera mengetahui hal yang sebenarnya terjadi dengan rumah tangga dongsaeng satu-satunya itu.
“Ng.. bagaimana kalau noona duduk dulu.” Ucap Kyuhyun berusaha untuk mengalihkan pembicaraan Yuri. Ia tahu kalau kakak iparnya ini akan menginterogasinya.
“Tidak perlu urusanku hanya sebentar. Aku hanya ingin menanyakan apakah kau benar-benar mencintai Seohyun.” Tanya Yuri cepat dan menatapnya tajam.
“Aku benar-benar mencintainya noona. Sungguh!”
“Benarkah? Tapi kenapa dia sepertinya tidak bahagia hidup bersamamu? “
“Mwo?” Tanggap Kyuhyun cepat. “..Itu tidak mungkin. Dia selalu tersenyum dan ceria saat dihadapanku.” Bantah Kyuhyun.
“Yah, diapun memang melakukan hal yang sama saat bersamaku. Tapi Kyuhyun-ah, aku ini saudara kandungnya aku tahu betul bagaimana sifatnya. Dia memang tersenyum, tapi itu bukanlah senyumannya yang seperti biasa. Senyuman itu seperti senyuman palsu Kyuhyun-ah. Apa kau tahu akan hal itu?”Bentak Yuri keras dengan ekspresi wajah yang tampak berusaha menahan emosinya yang hampir saja meledak.
Kyuhyun menundukkan kepalanya tidak berani memandang wajah kakak iparnya. Ia pun tidak tahu akan hal itu. Padahal ia adalah suaminya. Selama ini dia memang mengira Seohyun baik-baik saja. Kyuhyun merutuki dirinya yang tidak becus menjadi suami bagi Seohyun.
“Mianhae noona. Aku tidak tahu akan hal itu. Sungguh aku tidak mengetahuinya.”Sesal Kyuhyun.
“Tapi Kyuhyun-ah aku..”
“Sudahlah noona. Ini sudah larut. Lebih baik noona pulang. Aku juga ingin istirahat.”Potong Kyuhyun cepat. Ia sudah merasa penat dengan semua ini.
“Kyu-ah..”
“Mianhae noona” lirih Kyuhyun dan langsung menutup pintu dan menguncinya. SementaraYuri masih terus menggedor-gedorkan pintu sambil memanggil namanya
“Kyuhyun-ah.. buka pintunya.. ada hal yang masih ingin aku tanyakan Kyu-ah.. Jebal buka pintunya.” Pinta Yuri dari luar.
Kyuhyun berusaha untuk menghiraukan panggilan Yuri dan segera menuju ke kamar tempat Seohyun beristirahat. Ia menghela napas lega setelah melihat Seohyun yang masih tetap berada di alam mimpinya. Perlahan-lahan Kyuhyun membaringkan tubuhnya pelan di samping Seohyun. Dengan harapan tidak ada satu gerakannya membangunkan gadis yang sedang terlelap itu. Direngkuhnya erat Seohyun seolah tidak ingin kehilangan gadis yang ada di pelukannya sekarang hingga ia pun ikut tertidur bersama Seohyun.
***
Merasa seperti ada sebuah beban berat yang menimpanya, mau tak mau membuat Seohyun terbangun dan terkejut saat mendapati dirinya sedang berada di dalam pelukan Kyuhyun. Deru nafas teratur Kyuhyun yang berhembus di sekitar lehernya membuat gadis itu membatu. Senyumnya mengembang melihat wajah polos Kyuhyun yang sedang tertidur sekarang. Wajah yang bagaikan seorang anak kecil yang begitu damai dan tentram. Begitu menggemaskan. Perlahan-lahan salah satu tangannya yang bebas menyentuh wajah Kyuhyun dan mengelusnya secara hati-hati.
Sadar bahwa hari sudah mulai beranjak siang, tanpa basa-basi Seohyun langsung mengecup lembut kening Kyuhyun dan beranjak dari tempat tidurnya untuk menyiapkan sarapan. Walaupun sebenarnya ia masih kesal dengan Kyuhyun, tapi ia tidak ingin mengabaikan tugasnya sebagai istri.
Kyuhyun menggeliat kecil dan langsung terbangung saat ia tidak lagi mendapati Seohyun berada di dekapannya lagi. Suara berisik dari dapur menandakan kalau gadis itu sedang berkutat dengan pekerjaannya. Kyuhyun segera bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju ke arah dapur, tempat Seohyun berada. Kyuhyun tersenyum sebentar saat melihat Seohyun yang sedang sibuk memotong-motong sayuran dan saking seriusnya bahkan ia tidak menyadari kalau Kyuhyun sudah berdiri tepat di belakangnya. Tidak mau berlama-lama akhirnya Kyuhyun menggerakkan tangannya dan memeluk tubuh Seohyun dari belakang. Seohyun terlonjak terkejut karena secara tiba-tiba Kyuhyun langsung memeluknya dari belakang yang bahkan langkah kaki namja itu pun tidak diketahui Seohyun.
“Kau mengejutkanku.” Tanggap Seohyun cepat yang hanya dibalas Kyuhyun dengan sebuah senyuman. Dagu namja itu ia taruh di bahu Seohyun dan kedua tangannya melingkar di pinggang Seohyun. Gadis itu sedikit menggeliat karena Kyuhyun tetap pada posisinya sekarang tanpa mengendurkannya sedikit pun.
“Ng… bisakah kau melepaskannya sekarang? Aku sedang memasak Kyuhyun-ah.” Pinta Seohyun.
“Tidak, biarkan untuk beberapa saat aku seperti ini sebelum aku pergi.” Lirih Kyuhyun sambil menutup matanya menghisap aroma tubuh Seohyun. Sontak Seohyun menghentikan aktifitasnya dan kaget dengan apa yang barusan didengarnya.
“Mwo? Kau mau kemana Kyuhyun-ah?” tanya Seohyun cepat. Entah mengapa sebuah perasaan yang tak enak datang dan menggangu pikirannya.
Kyuhyun hanya terdiam dengan mata yang masih tertutup. Lalu menarik nafas sebentar kemudian menghembuskannya”Hari ini aku akan pergi ke Jepang untuk menyelesaikan masalah perusahaan selama dua minggu.” Ujarnya lembut.
Senyum yang tadi mengembang perlahan-lahan mulai menyusut saat mendengar perkataan Kyuhyun. Air matanya kembali menumpuk di matanya dan bersiap-siap untuk kembali lagi jatuh. Apakah ia akan kembali sendiri lagi seperti dulu? Apakah ia memang tidak akan pernah bahagia bersama Kyuhyun? Apakah dia memang ditakdirkan untuk menjalani kehidupan yang sperti ini? Semua pertanyaan itu muncul begitu saja dalam pikiran Seohyun. Gadis itu kembali meragu dengan kkehidupannya dengan Kyuhyun. Tapi, Seohyun berusaha untuk mengerti keadaann yang dialami Kyuhyun. Ia tahu kalau ini adalah tuntutan pekerjaan bukan keinginannya. Ia tidak boleh terus menerus memperjuangkan egonya hanya karena ingin bersama Kyuhyun.
Seohyun menghela nafas pelan dan kembali tersenyum.”Pergilah. aku tidak apa-apa. Jangan khawatirkan aku. Aku tahu kalau itu semua memang bukan keinginanmu dan kau terpaksa melakukannya.” Ucap Seohyun lembut.
Kini Kyuhyun kembali terdiam dengan apa yang Seohyun. Ia menduga kalau seohyun akan menolaknya mentah-mentah dan menyuruhnya untuk membatalkannya. Tapi semua dugaan itu lenyap seperti debu saat mendengar jawaban Seohyun.
“Seohyun apa kau yakin dengan semua ucapanmu?” tanya Kyuhyun memastikan.
“Ya, aku yakin.” Jawab Seohyun tegas. Hatinya terasa perih. Mengatakan hal yang sangat bertentangan dengan perasaannya.
Kyuhyun melepas pelukannya dan memutar tubuh Seohyun untuk menghadapnya. Ditatapnya kedua bola mata bening Seohyun lekat-lekat. Sementara Seohyun, dengan sekuat tenaga menjaga agar kedua matanya tidak berkaca, dia tidak ingin Kyuhyun mengetahui kebohongannya.
Tiba-tiba Kyuhyun menarik bahu Seohyun pelan mendorong tubuh gadis itu ke pelukannya. Ia dekap erat Seohyun
“Gomawo Seohyun. Aku benar-benar beruntung mempunyai seorang istri yang penyabar dan perhatian sepertimu. Saranghaeyo Seohyun-ah. Saranghae”
Seohyun terkejut mendengarnya. Kata-kata itu, sebuah kata yang sangat ingin didengarnya dari Kyuhyun. Selama ini ia selalu berharap Kyuhyun mengatakan kata-kata itu di depannya. Dan kini, harapannya terkabul. Kemudian Seohyun membalas pelukan Kyuhyun. Entah kenapa ada sebuah kebahagiaan kecil yang sedang membuncah di dadanya. Apakah kali ini Kyuhyun sudah berubah? Apa sekarang ia bisa lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Kyuhyun?
Kyuhyun melepaskan pelukannya dan menyentuh lembut pipi Seohyun. Membuat Seohyun salah tingkah berusaha untuk memalingkan mukanya ke arah lain. Dirasakannya detak jantungnya yang kini berdetak lebih kencang daripada biasanya”Ngg.. Kyuhyun-ah.. sebaiknya kau bergegas mandi. Nanti kau akan ketinggalan pesawat.” Ujar Seohyun berusaha untuk mengalihkan tatapan Kyuhyun.
“Oh iya, mianhae aku lupa” kata Kyuhyun yang disertai sebuah cengiran kecil. Kemudian ia menyambar handuk dan pergi ke kamar mandi.
Seohyun sudah tidak tahan lagi, air matanya langsung menetes begitu saja tanpa ada keinginan untuk menghapusnya. Perasaan itu kembali menyelimutinya. Walaupun tadi ia merasa senang karena Kyuhyun sudah sedikit berubah, tapi tetap saja hal itu tidak mampu mengalahkan semua rasa perih itu. Selama dua minggu lamanya ia harus bersabar menunggu kepulangan Kyuhyun. Tapi Seohyun berusaha untuk berpikir positif dan berharap saat Kyuhyun pulang nanti mereka dapat memulai semuanya lagi dari awal
***
Seohyun menggenggam erat jari jari Kyuhyun dan terus mengikuti langkah Kyuhyun yang sudah sangat hafal dengan seluruh bagian dari Incheon Airport. Ya, Seohyun ikut mengantar kepergian Kyuhyun lantaran suaminya itu ingin melihat Seohyun sebelum ia pergi dan tinggal lama di Jepang. Ternyata saat mereka tiba, pesawat yang akan ditumpangi Kyuhyun akan segera berangkat. Kyuhyun yang menyadari akan hal itu segera meraih tavel bagnya dan tak lupa mengecup lembut bibir Seohyun.
“Aku akan pergi sekarang. Tunggulah aku pulang. Aku pasti akan kembali.” Ujar Kyuhyun setelah melepas ciuman mereka.
Seohyun hanya mengangguk kemudian membalas lambaian Kyuhyun. Dilihatnya Kyuhyun yang semakin lama semakin menjauh dan menghilang di balik pintu.
“Kyuhyun-ah, aku akan menunggumu. Aku mohon jagalah dirimu baik-baik.”
***
Selama Kyuhyun berada di Jepang, ia tidak pernah lupa untuk menelpon atau hanya sekedar menanyakan kabar. Tapi sekarang, sudah dua hari Kyuhyun tidak menelponnya. Perasaanya mulai resah dan entah kenapa sebuah firasat buruk menyelimuti pikirannya. Seohyun segera membuang jauh-jauh semua pikiran buruknya. Ia berusaha meyakinkan dirinya barangkali Kyuhyun sangat sibuk sehingga tidak sempat menghubunginya.
Saat Seohyun hendak beranjak ke dapur tiba-tiba handphonenya berdering. Dengan semangat Seohyun langsung menggangkatnya.
“Ne.. Yeobosayo?”
“Seohyun-ah ini eonni..” Terdengar suara khas eonninya dari seberang sana yang langsung melunturkan semangatnya. Padahal ia mengira kalau yang memanggilnya itu Kyuhyun. Tapi ternyata salah.
“Ne.. eonni waegeurayo? Kenapa eonni seperti sedang tergesa-gesa?” Tanya Seohyun.
“Seohyun-ah..Seohyun-ah… Kyuhyun….”
“Ada apa dengan Kyuhyun eonni.. dia baik-baik saja kan..” potong Seohyun cepat. Firasat itu kembali merasukinya dan kali ini lebih kuat daripada yang tadi.
“Seohyun-ah.. kyuhyun..kyuhyun..”
“Kyuhyun kenapa eonni cepat katakan…” ucap Seohyun tak sabaran air matanya kini sudah mengalir deras dari matanya.
“..Kyuhyun mengalami kecelakaan mobil saat ia hendak pulang ke rumah. Sekarang ia sedang kritis di rumah sakit cepatlah kau ke sini sekarang.” Ucap Yuri diseberang sana dan membuat Seohyun langsung jatuh lemas. Ternyata firasat buruk yang selalu berada di pikirannya adalah kejadian ini. dengan cepat Seohyun berlari menuju rumah sakit tempat Kyuhyun berada sekarang. Ia tidak mempedulikan orang-orang yang mentapnya heran dengan raut wajah Seohyun yang acak-acakan dan air mata yang terus mengalir.
Yuri menoleh cepat saat ia mendengar derap langkah Seohyun yang menuju ke arahnya.
“Eonni, bagaimana keadaan Kyuhyun eonni cepat jawab aku eonni.” Teriak Seohyun sambil mengguncang-guncangkan badan Yuri.
“Seohyun-ah.. kumohon tenanglah dulu.. Seohyun-ah saat ini Kyuhyun sedang kritis di dalam jadi kumohon tenangkanlah dirimu dan berdoalah demi keselamatannya.”
Seohyun membelalakkan kedua matanya. Wajahnya tampak begitu pucat dengan keringat yang bercucuran di sisi wajahnya. Air mata Seohyun kembali tumpah disertai isakan-isakan yang keluar dari mulutnya.
“Kyuhyun-ah kau sudah janji… kau bilang kau akan pulang dengan selamat… Kyuhyun-ah kenapa….” Isak Seohyun.
Yuri yang tidak tega melihat adiknya yang histeris tak karuan langsung mendekap erat Seohyun dan membiarkan Seohyun menangis sejadi-jadinya di pelukannya. Berharap dengan ini mampu mengurangi kepedihan Seohyun. Ini merupakan pertama kalinya ia melihat Seohyun menangis seperti ini. Perih itulah yang dirasakannya melihat adik kesayangannya kehilangan kendali seperti saat ini. Diusapnya kepala Seohyun sambil membisikan dukungan kepada yeodongsaengnya.
***
Seohyun segera masuk ke ruangan Kyuhyun saat dokter bahwa masa kritisnya sudah lewat dan terlebih lagi sekarang Kyuhyun sudah sadar dari komanya. Dilihatnya kyuhyun yang berbaring lemah dengan perban putih yang melilit di beberapa bagian tubuhnya.
Dihampirinya Kyuhyun dan mengenggam erat tangan namja itu. Mati-matian Seohyun menahan air matanya agar tidak jatuh di depan Kyuhyun. Ia ingin terlihat kuat di depan Kyuhyun.
“Kyuhyun-ah.. kau sudah sadar… Syukurlah.. kau tidak apa-apa. Aku senang kau baik-baik sekarang.”Ucap Seohyun
“Mi..mianhae.. aku membuatmu khawatir” Ujar Kyuhyun
“Aniyo jangan berkata seperti itu Kyuhyun-ah.”
Seohyun meletakan tangan Kyuhyun ke perutnya dan tersenyum”Sejak kau belum berangkat, aku ingin memberitahukanmu tentang hal ini kyu. Aku hamil kyuhyun-ah.. Aku mengandung anakmu. Nanti setelah kau sembuh, kita akan menjaganya bersama-sama sampai ia lahir ne.”
Kyuhyun hanya tersenyum sedih mendengar berita kehamilan Seohyun. Ia sedih karena sebentar lagi anaknya tidak akan mempunyai ayah yang menemaninya bermain ataupun bersenang-senang seperti anak-anak lainnya
“Mianhae Seohyun-ah aku tidak bisa. Aku tidak bisa lagi bersamamu Seohyun-ah. Sebentar lagi waktuku akan habis.” Lirih Kyuhyun.
“Apa? Tidak, kau jangan berbicara yang tidak-tidak Kyuhyun-ah. Sekarang kau sudah sadar Kyu kau pasti sembuh!”
Kyuhyun tidak menjawabnya. Melainkan memberikan senyuman hangatnya untuk yang terakhir kalinya.
“Maaf Sohyun-ah aku tidak bisa membahagiakanmu. Aku minta maaf. Saranghaeyo Seohyun-ah” Ucapnya dan perlahan tapi pasti mata Kyuhyun mulai tertutup seiring dengan hembusan napasnya yang semakin menghilang.
“KYUHYUN-AH….”
Maafkan aku yang tidak bisa lagi bersamamu..
Jika saja aku tau waktuku telah habis, aku pasti akan lebih banyak bersamamu…
Namun semuanya sudah terlambat.
Hanya ada satu pintaku yang harus kau penuhi..
Kumohon carilah sesorang yang lebih baik dan lebih perhatian daripada diriku
Lalu berbahagialah dengan orang itu bersama anak kita nanti.
Aku pasti akan selalu memperhatikan kalian dari atas sana bersama Yang Maha Kuasa.
~The End~
Annyeong
Gimana sedih ngak? Apa terlalu dramatis ya hehehe..
Jujur aja ide ini muncul gitu aja saat aku lagi denger lagu SNSD yang Time Machine.
Daebak!! Lagu itu bener-bener sedih banget. Aku aja sering dapet inspirasi dari lagu itu.
Lagipula FF ini hanya selingan aja kok soalnya aku lagi mampet ide nerusin Speak Now dan belum lagi buat FF baru yg Between 2 Prince -.-)?
Tapi tenang kok. Pasti akan aku publish ‘_’)/
Oh yah satu lagi, Karena ff ini aku post saat Idul Fitri jadi saya minta maaf yah karena sering membuat para reader menunggu lama kelanjutan FF saya hehehe#Nyengir kambing. Mohon Maaf Lahir & Batin yah para readers-deul
Oke seperti biasa monggo Comment & Likenya yah..
